jpnn.com - JAKARTA - Warga negara Indonesia di Australia hingga saat ini masih mendapatkan ancaman dari orang tidak dikenal pasca eksekusi mati dua warga Australia, Andrew Chan dan Syuran Sukumaran.
Hal ini disampaikan Konjen RI di Sidney, Yayan Mulyana. Menurut Yayan, ancaman kembali diterima pihaknya melalui surat pada Selasa (19/5).
BACA JUGA: PPP Dukung Pemerintah Tolak Revisi UU Pilkada
"Kami menerima surat via pos tanpa nama dan alamat pengirim yang isinya selembar kertas berisi ancaman terhadap warga Indonesia di wilayah kerja kami," ujar Yayan melalui keterangan pers yang diterima wartawan, Rabu (20/5).
Ini bukan kali pertamanya WNI di Australia mendapat ancaman. Sebelum eksekusi mati, ancaman sudah dilakukan pihak-pihak tertentu dengan banyak cara. Salah satunya melempar balon berisi cairan berwarna merah darah ke halaman kantor KJRI.
BACA JUGA: Gawat! Beras Plastik Diproduksi Besar-besaran
Yayan mengatakan pihak KJRI Sidney sudah menghubungi kepolisian setempat. Surat ancaman, kata dia, juga diserahkan pada polisi untuk uji forensik.
Dia juga mengingatkan WNI dan mahasiswa Indonesia di Australia untuk menghubungi KJRI jika terjadi hal-hal yang mencurigakan maupun mendapat ancaman serupa. Nomor hotline KJRI Sidney yang dapat dihubungi adalah 0467227487.
BACA JUGA: Tentang Beras Plastik, Ciri-ciri dan Bentuknya jika Sudah jadi Nasi
"Kami menghimbau agar semua masyarakat Indonesia di wilayah kerja tetap tenang dan waspada, seraya tetap melaksanakan aktivitas keseharian. Bagi para pelajar agar tetap fokus pada studi nya," tandas Yayan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seperti Inilah Reaksi BPOM soal Beras Plastik
Redaktur : Tim Redaksi