WNI Korban Tabrak Lari di Tiongkok Meninggal Dunia, Bagaimana Nasib Pelakunya?

Kamis, 07 Januari 2021 – 17:59 WIB
Mobil ambulans milik pengurus masjid di Xianyang, Provinsi Shaanxi, China, setelah menurunkan jenazah pelajar Indonesia akibat tabrak lari untuk dishalati dan dimakamkan pada Kamis (7/1/2021). Foto: ANTARA/HO-KBRI Beijing/mii

jpnn.com, SHAANXI - Satu dari dua warga negara Indonesia korban tabrak lari di Xianyang, Provinsi Shaanxi, Tiongkok, meninggal dunia pada Selasa (5/1) sore. Korban telah menjalani perawatan di rumah sakit setempat selama tujuh hari sejak peristiwa itu terjadi.

Sementara itu, pelaku tabrak lari berhasil ditangkap dan ditahan aparat kepolisian setempat sejak Jumat (1/1).

BACA JUGA: Pengemudi Mercy Pelaku Tabrak Lari di Tangerang Akhirnya Ditangkap Polisi, Oh Ternyata

"KBRI (Kedutaan Besar RI di Beijing) telah menyampaikan informasi tersebut kepada kedua orang tua korban. KBRI akan terus melakukan pendampingan dalam melakukan upaya hukum," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun di Beijing, Kamis (7/1).

Peristiwa tersebut bermula saat korban, M Rendra Sampurna Wijayadi, bersama teman sekampusnya Faiq Iqbal Ainun Taufiq, ke luar area kampus Shaanxi Polytechnic Institute untuk membeli makanan pada 30 Desember 2020 dini hari.

BACA JUGA: Penyebab Serka BP Tabrak Lari Briptu ABW Hingga Tewas

Sekitar 100 meter dari gerbang kampus yang berlokasi di Xianyang itu, sebuah mobil melaju dari arah belakang.

Mobil tersebut seharusnya berada di lajur kanan, tetapi entah mengapa berpindah ke lajur kiri, tempat kedua mahasiswa asal Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu sedang berjalan kaki.

BACA JUGA: Tak Pengin Berkelahi, Ardika Malah Diteriaki Pelaku Tabrak Lari, Apes..

Rendra (21 tahun) terpelanting ke depan hingga kepalanya membentur aspal. Ia mengalami kaki patah serta tidak sadarkan diri. Faiq (20 tahun) terpelanting ke kiri dan hanya menderita luka ringan.

Alih-alih menolong kedua alumni salah satu pondok pesantren di Paiton itu, pengemudi mobil malah tancap gas untuk melarikan diri.

Saat dibawa ke rumah sakit, Rendra berada dalam keadaan kritis. Pihak kampus langsung menghubungi orang tua korban, namun mengalami kendala komunikasi sehingga pada saat itu juga menghubungi KBRI Beijing dan diterima oleh petugas piket.

Pada Sabtu (2/1), KBRI Beijing mengirimkan staf konsuler ke Kota Xianyang untuk bertemu otoritas setempat dan pihak rumah sakit.

"Saat ini jenazah sedang disemayamkan di masjid Xianyang," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler