jpnn.com, DAVAO - Filipina menjadi sasaran pemasaran mancanegara Kemenpar, akhir bulan ini. Sebuah misi kebudayaan dan kesenian pun disiapkan untuk mempromosikan Wonderful Indonesia di Davao, Filipina.
Kementerian di bawah komando Arief Yahya ini mempromosikan semua destinasi unggulan tanah air di Indonesia Convention Center/House of Indonesia Calamansk St Juna Subd, Matina Davao City.
BACA JUGA: STP Bali Gelar Food Festival Beach Food Euphoria di Pantai Kodanganan
Sejumlah kehebohan dipastikan siap ditampilkan di misi bertajuk The 1st Indonesian Manufactured Products Expo (IMPE), 22-24 Juli 2017. Bersama KJRI Davao City, Kementerian Pariwisata akan berkolaborasi menggoda pasar Filipina.
"Ini penyelenggaraan pertama di Davao yang diprakarsai oleh KJRI Davao City. Tujuannya untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama antara Indonesia dengan Filipina Selatan khususnya di bidang ekonomi, pariwisata, dan budaya," kata KJRI Davao City Berlian Napitupulu, Sabtu (15/7).
BACA JUGA: Ke Borobudur Yuk! Ada BIF, 28-30 Juli 2017
Langkah konkretnya adalah promosi habis-habisan. Semua potensi, keunggulan dan kehebatan produk dan destinasi wisata Indonesia akan ditebar ke seluruh Davao. Para pejabat terkait dan pelaku usaha di Davao, Filipina, juga akan dilibatkan dalam promosi ini.
"Ini merupakan promosi terpadu antara trade, tourism dan investment. Melalui kegiatan ini diharapkan ada penambahan daya jangkau dan daya penetrasi pada pasar baik untuk kepentingan perdagangan ekspor, menarik wisatawan mancanegara dan menarik penanaman modal asing di Indonesia," lanjutnya.
BACA JUGA: Penerbangan Internasional Mulai Bergerak ke Terminal 3 Soetta
Sementara itu, Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Profesor I Gde Pitana yang didampingi Kabid Festival pada Asdep Pengembangan Pasar Asean Deputi P3M Kemenpar Budihardjanti mengatakan bahwa promosi Wonderful Indoneaia di Davao ini bagian dari upaya menarik wisatawan Filipina untuk datang ke Indonesia.
"Selain promosi produk, dalam acara IMPE I 2017 juga ada pementasan seni dan budaya serta pameran pariwisata Indonesia," kata I Gede Pitana.
Beberapa tarian dan lagu yang akan ditampilkan untuk diperkenalkan dan menghibur masyarakat Davao dalam memperkenalkan budaya Indonesia adalah tari sekar jagat (Bali), tari lenso (Minahasa, Manado), tari sajojo (Papua), tari tifa (Maluku), tari sipatokaan (Sulawesi Utara), lagu dan tari zapin (Riau), lagu gemu fa mi re (Kupang, NTT), lagu Alusio (Batak)
Budihardjanti sendiri menambahkan bahwa dukungan Kementerian Pariwisata pada kegiatan ini adalah pengiriman tim kesenian yang terdiri dari empat penari yang akan membawakan tarian dari daerah Manado dan beberapa daerah lainnya. Selain itu, dekorasi booth branding Wonderful Indonesia seluas 2 x 2 m2 serta materi promosi dan souvenir.
"Berbagai upaya dilakukan pemerintah dan industri untuk memasarkan pariwisata Indonesia. Keikutsertaan pada pameran pariwisata, pagelaran budaya, festival maupun pemasangan iklan di media merupakan salah satu cara yang ditempuh guna mencapai target tersebut,” katanya.
Saat ini, sektor pariwisata telah mencapai pertumbuhan yang cukup fenomenal. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia tahun lalu mencapai lebih dari 12 juta orang. Peningkatannya mencapai 20% dalam satu tahun. Untuk Filipina sendiri, Kemenpar memproyeksikan jumlah wisatawan yang akan mengunjungi Indonesia menembus 185.000 orang di 2017.
"Jumlah outbond Filipina mencapai 7,855 juta sehingga ini sebenarnya sangat potensial untuk digarap, dimana dari jumlah itu bagian Indonesia hanya sekitar 3,22 persen sehingga masih banyak potensi yang belum tergarap secara optimal dan Peak season di Filipina sekitar bulan Mei dan Oktober, masyarakat di Filipina sangat menyukai destinasi Jakarta, Bali, Batam, Bali, Manado, Tanjung Uban, dan Tanjung Pinang," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menggarisbawahi bahwa Filipina itu tergolong istimewa. Letak geografisnya tak jauh dari Manado. Utamanya Cebu Island dan Davao City. “Jaraknya tidak jauh, nggak sampai 1.000 km, sekitar 90 menit dengan Boeing 737-800, semacam Jakarta-Surabaya,” ujar Menpar Arief Yahya.
Karenanya, semua promosi didorong sejalan dengan upaya peningkatan pencitraan pariwisata Indonesia melalui “branding” Wonderful Indonesia untuk pasar pariwisata mancanegara manapun.
“Yang lebih penting lagi, Wonderful Indonesia nomor 3 dalam Price Competitiveness di TTCI World Economic Forum (WEF). Dengan USD yang sama, bisa mendapatkan fasilitas dan services yang lebih banyak! Ini salah satu poin yang menarik yang bisa ditebar ke pasar Filipina,” kata Menpar Arief Yahya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpar Gaungkan Wisata Religi dengan Pesona Banten Berselawat
Redaktur : Tim Redaksi