jpnn.com - JAKARTA – Industry lead, government supports! Itulah prinsip dasar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang membuat pelaku industry sektor pariwisata maupun non-pariwisata merasa comfortable.
Baik unsur swasta maupun institusi pemerintah berniat bulat untuk membangun “Indonesia Incorporated” guna bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan Wonderful Indonesia sebagai destinasi kelas dunia. Menurut Arief, pemerintah pasti akan bergerak di akses seperti membangun infrastruktur dasar.
BACA JUGA: Mulai 12 Desember, Garuda Indonesia Terbang ke Mumbai
“Seperti bandara, kereta api, pelabuhan cruise, jalan, jembatan, terminal, listrik, air, dan telekomunikasi. Sedangkan swasta mengisi dengan amenitas, hotel, resort, convention, restoran, café, souvenir, dan segala hal yang bersifat business to business. Pemerintah tidak akan bergerak di bisnisnya, karena itu domain private sectors dan masyarakat,” katanya.
Format inilah yang membuat wilayah kerja pengembangan destinasi menjadi jelas dan masing-masing bisa bergerak sesuai koridornya. Ini pula yang membuat para pelaku bisnis bisa berkolaborasi, untuk bersama-sama memajukan sector yang oleh Presiden Joko Widodo disebut sebagai core ecomony Indonesia ke depan.
BACA JUGA: Citilink Buka Rute Batam-Pontianak
“Saat ini banyak industri yang mulai berminat mengembangankan pariwisata,” kata mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.
Yang terbaru adalah Garuda Food. Perusahaan makanan dan minuman di bawah Tudung Group itu akan mengolaborasikan Garuda Food dengan branding Wonderful Indonesia untuk pasar mancanegara) dan Pesona Indonesia untuk pasar dalam negeri.
BACA JUGA: Wings Air Kembali Tambah Rute
Selain GarudaFood, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT Sinar Niaga Sejahtera) yang bergerak di bisnis distribusi dan logistik, PT Bumi Mekar Tani (plantations), PT Nirmala Tirta Agung (bisnis air minum dalam kemasan bermerek Mayo), PT Dairyland Indonesia (pemasaran susu kemasan kaleng bermerek Prestine), dan Global Solusi Inti (bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, seminar, event-organizer, dan konsultasi manajemen.
CEO Garuda Food Hardianto Atmadja yang hadir dalam acara pembukaan Bali Secret Garden di Bedugul, Tabanan pada Sabtu (10/12) sempat bertemu Menpar Arief Yahya. Dia datang bersama Billy Hartono Salim, owner Bali Secret Garden Village, yang diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata baru di Tabanan.
Sama dengan Billy yang merasakan support promosi, Hardianto juga menilai PR-ing yang dilakukan Kemenpar saat ini menyentuh di semua segmen dari semua originasi dan destinasi wisata. Karena itu Hardianto berniat mengolaborasi promosi produk Garuda Food dengan Wonderful Indonesia ataupun Pesona Indonesia baik di TVC atau video klip, maupun di kemasannya.
“Tahun depan, kami akan dubbing (alih suara, red) ke berbagai versi bahasa negara lain. Mempromosikan produk, yang asli Indonesia, sekaligus mempopulerkan pariwisata dengan branding Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia yang semakin mendunia itu,” kata Hardianto.
Produk Garuda Food bukan hanya kacang-kacangan seperti Kacang Garuda, Kacang Atom Garuda, Kacang Kulit Rasa Garuda, Kacang Panggang Rosta Garuda, Pilus Garuda. Sebab, ada beragam produk lainnya seperti biskuit, cokelat dan permen hingga minuman.
Hardianto mencontohkan, program yang akan didesain dengan logo Wonderful Indonesia antara lain Gery Malkist Kelapa, dan Kacang Garuda yang dikemas dengan batik. Kemasan itu akan menjadi yang pertama di Indonesia.
“Kami akan pakai di packaging dan videoklip seluruh produk kami yang bernuansa Indonesia mulai dari Gery Malkist Kelapa dan akan kami pakai selain di Indonesia, akan di-dubbing ke berbagai bahasa di mancanegara mulai Maret 2017 begitu izin ekpor dan kapasitas kami siap,” jelas Hardianto.
Menpar Arief Yahya pun merespons positif rencana Garuda Food. “Tentu, kami menyambut baik jika perusahaan swasta sudah mau bergerak membangun brand bersama untuk mengembangkan pariwisata Indonesia. Silakan, ramaikan pariwisata di tanah air, untuk menggaet pasar dari mancanegara,” tuturnya.
Arief menambahkan, membangun pariwisata tidak bisa single fighter. Pariwisata harus dikeroyok beramai-ramai baik oleh academician (A), business (B), community (C), government (G) dan media (M). Ketika lima unsur yang dia sebut sebagai pentahelix itu berkolaborasi, maka ekosistem pariwisata akan cepat terbentuk, dan destinasi menjadi semakin ramai dikunjungi wisman.
Saat ini, perusahaan swasta yang sudah mensupport branding Wonderful Indonesia adalah Sido Muncul milik pengusaha Irwan Hidayat, yang sudah sejak lama menggunakan destinasi wisata Indonesia untuk promosi produknya. Dari Danau Toba, Labuan Bajo, Ambon Maluku, Bromo, Bunaken, dan lainnya. Juga membranding seluruh bus yang dipakai mengangkut mudik gratis dari Jakarta, Surabaya dan kota besar lainnya ke Jawa Tengah. Busnya ditempel logo Pesona Indonesia.
Ada juga shrimp crackers snack merek Papatonk yang diproduksi di Sentul dan beredar luas di Tiongkok. Saat ini sudah 20 juta biji, dan seluruh produknya di kemasan ada logo Wonderful Indonesia, dipajang di ribuan gerai dan supermarket di China dengan logo Wonderful Indonesia, dan menjadi free welcome snack di wisman Tiongkok yang datang ke Bali.
“Bukan hanya logo saja, kami juga bantu menggunakan endorser, yakni wajah bintang film pria dan wanita yang sedang memproduksi film dengan mengambil lokasi shooting di Bali, Indonesia,” kaya Suprapto selaku pendiri Papatonk.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wings Air Terbangi Rute Jayapura-Dekai
Redaktur : Tim Redaksi