jpnn.com, MUSCAT - Wonderful Indonesia berkibar di Muscat, Oman, Kamis (5/10).
Branding internasional milik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu sukses menyihir pengunjung Mall Avenue dalam Festival Wonderful Indonesia Oman yang berlangsung dari 2 Oktober hingga 6 Oktober 2017.
BACA JUGA: Bandara Soetta Peringkat ke-7 Dunia dan Nomor 2 Asia Pasifik
”Ini mal terbesar di Oman. Ribuan pengunjung setiap hari datang ke mal ini. Apalagi, Kemenpar memutuskan waktu yang tepat, di mana Timur Tengah libur mingguannya di hari Jumat. Nah, festival ini dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat. Ini adalah weekend-nya masyarakat Oman. Saya yakin kami akan menjadi pusat perhatian,” ujar Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Oman Musthofa Taufik Abdul Latif.
Ucapan Musthofa benar-benar terbukti. Pengunjung mal tumplek blek di lantai dua.
BACA JUGA: AirAsia Indonesia Layani Rute Bali-Kolkata India
Festival yang menyajikan pertunjukan kesenian, pelayanan informasi, dan distribusi bahan-bahan promosi pariwisata Indonesia menjadi pusat perhatian.
Para pengunjung mengelilingi area festival, berfoto, bertanya informasi bahkan naik ke panggung untuk sama-sama bergoyang dengan penari yang telah disiapkan Kemenpar.
BACA JUGA: Yakin Pariwisata Aman, Artis Luar Negeri tak Ragu ke Bali
Seperti diketahui, promosi ini merupakan gawean Kemenpar di bawah koordinasi Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika.
Tim Wonderful Indonesia ini dipimpin langsung oleh pimpinan rombongan Rita Sofia.
Sebelumnya, pada 2 Oktober, Kemenpar memberikan dukungan kepada KBRI Muscat Oman dalam menggelar Hari Kemerdekaan.
Sementara pada 3 Oktober digelar industrial gathering (table top) di Sheraton Muscat Hotel.
Yang lebih fantastis, mal yang memiliki tiga lantai itu seperti milik Indonesia.
Betapa tidak, semua fasilitas videotron dan televisi mal dibalut dengan video Wonderful Indonesia yang menjadi jawara meraih dua penghargaan dalam ajang United Nations World Tourism Organization ( UNWTO) Video Competition 2017 di Chengdu, Tiongkok, 15 September silam.
”Ini adalah momentum yang tepat. Kita harus satu visi dan misi membangun Indonesia. Kemenpar di jalurnya dengan berpromosi, kami KBRI siap mendorong Indonesia Incorporated untuk mengajak wisman Oman berwisata ke negara kita,” kata Musthofa.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Nia Niscaya menambahkan, wisatawan asal Timur Tengah berpotensi mengisi target pertumbuhan 12 persen wisatawan ke Indonesia per tahun dan 20 juta pengunjung pada 2019.
Kemenpar memang tidak main-main dalam menggenjot wisman asal Timteng. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu sudah tancap gas sejak Februari untuk menyasar Timur Tengah (Timteng).
Berbagai kegiatan promosi dilakukan Kemenpar itu untuk menggoda wisman Timteng.
”Kami tidak akan pernah meninggalkan momentum liburan summer wisman Timteng. Ini giliran pasar Oman yang kami bidik,” ujar Nia.
Dia menambahkan, sejak Februari, pihaknya bersama pelaku pariwisata Indonesia melakukan rangkaian promosi.
Pada Februari 2017 promosi di Jeddah Travel Show dengan sellers meet buyers.
Pada Maret 2017, imbuh Nia, Kemenpar mengundang tour operator media Timteng mengikuti program Napak Tilas Raja Salman ke Bali.
Pada April, pihaknya bersama industri mengikuti Arabian Travel Mart dengan membawa 70 industri dengan tema paviliun Phinisi dan rumah sasak.
Pada April juga, Kemenpar ikut perhelatan Riyadh Travel Show dengan mempromosikan paket napak tilas kunjungan Raja Salman.
Selain itu, pada Mei, Kemenpar melakukan table top dengan enam sellers dan 60 buyers di Kuwait.
Di Mei, tepatnya pada 24 Mei 2017, Kemenpar menggelar tabel top di Dubai dengan tujuha sellers dan 80 buyers.
Setelah Festival Wonderful Indonesia di Oman, rencananya Kemenpar menggelar perhelatan Table Top di Uni Emirate Arab pada 18 hingga 19 Oktober 2017 dan di Arab Saudi (Riyadh, Dammam dan Jeddah) pada 22 hingga 25 Oktober 2017.
”Pasar Timur Tengah potensinya sangat besar. Apalagi, pengeluaran mereka di atas rata-rata. Umumnya, durasi plesiran wisatawan Timur Tengah 10,14 hari dan pengeluaran per kunjungan rata-rata per pengunjung USD 1.918, 18. Data ini berdasarkan Passenger Exit Survey. Jadi Timteng sangat berpotensi," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Comsnets Indonesia Dukung Pengembangan Sektor Pariwisata
Redaktur : Tim Redaksi