Workshop Fesbul di Solo Tingkatkan Kreativitas Sineas Muda

Rabu, 06 Maret 2024 – 15:17 WIB
Workshop Fesbul di Solo digelar untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas para sineas muda. Foto: Fesbul.

jpnn.com - JAKARTA - Festival Film Bulanan (Fesbul) didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Workshop Fesbul mengangkat tema 'Passion, Roots, Movement' di Solo, 1-3 Maret lalu.

Workshop digelar untuk meningkatkan kualitas dan ekspresi kreatif para sineas muda di Lokus 1, yakni DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

BACA JUGA: 4 Agenda Wisata Sulsel Masuk Karisma Event Nusantara 2024, Apa Saja?

Acara ini menjadi wadah bagi 20 peserta terpilih untuk mengeksplorasi dunia perfilman dari berbagai perspektif.

Fokus utama Workshop Film Fesbul tahun ini pada aspek penulisan, penyutradaraan dan produserial film.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Buka Peluang Sineas Muda Film Asah Bakat lewat Kompetisi

Disajikan melalui pembelajaran intensif dan interaksi langsung dari para ahli di bidangnya, termasuk John Badalu (Produser), M. Reza Fahriansyah (Penulis) dan Wahyu Agung Prasetyo (Sutradara) yang bertindak sebagai mentor selama acara.

Koordinator Film, Animasi, Video dan Fotografi Kemenparekraf RI Imam Wuryanto mengatakan workshop bertujuan untuk membimbing para pembuat film menuju ranah komersial.

BACA JUGA: Digitalisasi Mendongkrak Pertumbuhan Industri Pariwisata Berkelanjutan

"Workshop Film Fesbul diselenggarakan di berbagai daerah untuk memberikan kesempatan kepada sineas Indonesia dalam mengekspresikan diri dan karyanya," ujar Imam dalam keterangannya, Rabu (6/3).

Workshop Film Fesbul berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama peserta menyuguhkan ide cerita diikuti dengan pemaparan materi dari para mentor.

M. Reza Fahriansyah berbagi pengetahuannya tentang penulisan naskah, sementara Wahyu Agung Prasetyo membahas tentang aspek penyutradaraan dan John Badalu memberikan wawasan seputar produserial film.

Hari kedua Workshop dilanjutkan dengan sesi one on one mentoring. Para peserta mendapatkan kesempatan berkonsultasi secara langsung dengan para mentor tentang future project.

Sementara pada hari terakhir acara diisi dengan sesi viewing project, discussion & networking. Para peserta mempresentasikan karya mereka dan berdiskusi untuk kemungkinan kolaborasi di masa depan.

John Badalu mengatakan anyak sekali cerita yang mengangkat kearifan lokal. Hal ini menarik karena cerita yang disajikan sangat unik.

"Harapan saya semoga para peserta workshop bisa merealisasikan karya mereka dan juga membangun kolaborasi bersama agar terbentuk komunitas yang lebih besar lagi," ucapnya.

Workshop Film Fesbul memberikan kesempatan bagi dua future project terbaik dari seluruh lokus untuk terjun ke dunia komersial dan berpartisipasi dalam film market festival internasional di 2025.

Kegiatan ini juga menyuguhkan program pemutaran film yang menghadirkan beberapa karya seperti 'Basri & Salma in a Never-ending Comedy'.

'Kembalilah dengan Tenang', 'Sinyal Tresna' dan 'Where The Wild Frangipanis Grow'.

Pemutaran film ini selain memberi inspirasi juga menjadi platform untuk memahami berbagai pendekatan kreatif dalam pembuatan film.

Untuk melanjutkan semangat ini, Fesbul tengah membuka peluang bagi para sineas di wilayah Banten dan Jawa Barat melalui program Open Submission Lokus 2.

Periode pengiriman karya dari 2 hingga 12 Maret mendatang.

Dengan semangat dan komitmen untuk mendukung perkembangan perfilman di Indonesia, Fesbul terus menghadirkan inisiatif-insiatif yang memperkuat ekosistem kreatif dan memupuk bakat-bakat muda yang berpotensi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi web resmi Fesbul di fesbul.id. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemitraan Kemenparekraf dan KUMPUL.ID Tingkatkan Kelangsungan Hidup Startup


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler