jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo mengeluhkan berbagai kendala yang dihadapinya dalam pelaksanaan eksekusi mati para terpidana narkoba di Nusa Kambangan dan Boyolali beberapa waktu lalu.
Salah satunya adalah adanya wartawan yang mencoba menyusup ke lokasi eksekusi di Lembah Nirbaya, Nusa Kambangan.
BACA JUGA: Polda Metro dan BNN Beda Hasil, Propam harus Turun Tangan
"Saat eksekusi sempat ada halangan. Menyusupnya aktivis HAM, dan upaya wartawan media elektronik kita," kata Prasetyo saat rapat kerja di Komisi III DPR, Rabu (28/1).
Namun, kata politikus Partai Nasional Demokrat itu, aktivis maupun wartawan yang berusaha menyamar sebagai nelayan itu bisa dicegah sehingga tidak bisa memasuki areal eksekusi.
BACA JUGA: Ini Kekuatan Tersisa Basarnas Pascapenarikan TNI
"Bisa kita cegah untuk tidak mendekat ke lokasi eksekusi. Ini jadi bahan evaluasi. Kita sedang cari waktu tepat untuk melakukan eksekusi berikutnya," jelas Prasetyo.
Dia juga menyebutkan, dalam eksekusi tahap dua yang sedang disiapkan Kejagung, setidaknya ada sejumlah warga negara asing lagi yang akan didor eksekutor, di antaranya warga Prancis, Ghana, Cordova, hingga Filipina.
BACA JUGA: Komnas HAM Periksa Kabareskrim Jumat Nanti
"Tempatnya mungkin kami tetap memandang Nusa Kambangan sebagai tempat ideal," tandasnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah yang Ditemukan Nelayan Itu Ternyata Teknisi AirAsia QZ8501
Redaktur : Tim Redaksi