jpnn.com, JAKARTA - Bandara di Indonesia makin eksis di level dunia. Itu setelah Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Sultan Thaha Jambi, berhasil menempati peringkat satu dunia. Keduanya menjadi yang terbaik di masing-masing kategori pada survei Airport Service Quality (ASQ) Quarter II/2017.
Kedua bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) itu diberikan penghargaan dari Airport Council International (ACI), sebuah organisasi independen beranggotakan 592 perusahaan yang mengoperasikan 1.853 bandara di 173 negara.
BACA JUGA: Danau Toba Makin Populer, Bandara Silangit Over Target 300 Persen
“Penghargaan ini semakin memacu kami untuk berbuat lebih baik lagi. Menjadikan Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Sultan Thaha Jambi, juga bandara-bandara lain, di bawah lingkungan perusahaan, bisa mengharumkan nama bangsa, serta berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian dan pengembangan pariwisata," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Senin (31/7).
Airport Council International melalui survei ASQ ini mendorong agar bandara-bandara di dunia bisa secara konsisten memberikan pelayanan terbaik. Survei ASQ menjadi tolok ukur dalam industri kebandarudaraan global.
BACA JUGA: Usung Monumen Plataran Jadi Ikon, IKAM Yogya Dorong Paket Wisata Sejarah
“Ini sudah melalui proses panjang dan detail dibandingkan 1.853 bandara di 173 negara, yang prosesnya dilakukan sangat independen. Yang disurvei adalah percepatan pembangunan fasilitas bandara, kualitas pelayanan, service excellence berstandar global,” kata Awaluddin.
Penghargaan ini diraih dengan sangat fair dan terbuka. Semua dinilai berdasarkan survei yang menilai tingkat kepuasan penumpang pesawat pada 34 area pelayanan termasuk kategori utama seperti akses, check-in, keamanan, fasilitas bandara, ketersediaan tenant makanan dan minuman, dan sebagainya. Hasil survei ASQ periode April – Mei 2017 menyatakan, Bandara Supadio adalah bandara terbaik atau Peringkat 1 dari 80 negara yang mengikuti ASQ pada Kuartal II/2017 untuk kategori bandara berkapasitas 2-5 juta penumpang.
BACA JUGA: Puncak Karnaval Budaya Labuan Bajo Sukses Curi Jutaan Perhatian Netizen
"Survei ASQ ini mendorong agar bandara-bandara di dunia dapat secara konsisten memberikan pelayanan terbaik, sehingga hal ini juga mendorong AP II untuk selalu memberikan pelayanan dengan standar global di seluruh bandara-bandara di bawah pengelolaan AP II. Maka dari itu kedua bandara ini akan menjadi semacam percontohan bagi bandara-bandara AP II lainnya khususnya terkait fasilitas dan pelayanan terhadap penumpang pesawat," jelas Awaluddin.
Bandara Sultan Thaha, Jambi, juga tak kalah dengan Pontianak. Sultan Thaha Jambi berhasil menjadi yang terbaik untuk kategori bandara berkapasitas di bawah 2 juta penumpang. Di samping dua bandara tersebut, Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) juga berhasil mencatatkan pencapaian yang baik yaitu berada di peringkat 2 untuk kategori bandara berkapasitas di bawah 2 juta penumpang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi penghargaan yang diraih Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Sultan Thaha Jambi. Reputasi sebagai airport kelas dunia, kata Arief Yahya, itu sangat penting. Pertama untuk calibration, menyamakan dengan global standart yang sudah dimiliki Airport Council International (ACI) dan diakui oleh dunia. Lembaganya juga sangat berbobot, punya nama besar juga. Kedua, award itu akan menaikkan confidence level.
“Rasa percaya diri, bahwa kita bisa hebat, bisa juara dunia, dan kita tidak merasa minder dengan bangsa-bangsa lain, karena kita juga bisa lebih hebat dari manapun,” katanya.
Arief Yahya juga mengatakan, arwarding itu penting untuk membangun credibility, atau kepercayaan public terhadap lembaga ini. “Kalau sudah terpercaya, punya kredibilitas, maka value-nya naik. Kalau nilai valuasinya naik, maka harga pun masuk akan untuk lebih mahal dari airport yang lain,” ujarnya. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Didominasi Pelari Kenya, Toraja Marathon 2017 Berlangsung Sukses
Redaktur : Tim Redaksi