Wow, Gibran bin Jokowi Ungkap Cara Mutakhir Menangani Penyebaran Covid-19

Jumat, 04 Desember 2020 – 08:57 WIB
Gibran Rakabuming Raka. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, SOLO - Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkap bakal menggunakan teknologi mutakhir untuk menangani penyebaran COVID-19.

Putra sulung Presiden Jokowi itu mengungkap hal tersebut dalam dalam debat putaran kedua Pilkada Surakarta 2020, Kamis (3/12) malam.

BACA JUGA: Pengakuan Gibran Rakabuming Kepada Sekjen PBB, Dalam Banget!

Menurut Gibran soal penanganan COVID-19 di Kota Solo akan menggunakan alat thermal camera, yakni camera yang secara otomatis bisa mengukur suhu badan orang.

"Saya yakin teknologi seperti itu, dapat diterapkan di tempat-tempat publik seperti di kantor, dan pasar, nanti dijaga terus agar COVID-19 bisa diatasi tidak ada penambahan lagi," kata Gibran bersama calon wakil wali kota pasangannya, Teguh Prakosa, saat menjawab pertanyaan paslon nomor 2 Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).

BACA JUGA: Bajo Si Penantang Gibran Bin Jokowi Berani Buka Data, Luar Biasa

Pemerintah Kota Surakarta sekarang juga sedang menyiapkan rumah sakit darurat untuk menampung warga yang masuk orang tanpa gejala (OTG), di Asrama Haji Donohudan. Namun, mari berdoa semoga COVID-19 di Solo segera berakhir, katanya pula.

Selain itu, Gibran Rakabuming Raka juga mengapresiasi adanya Tol Trans Jawa.

BACA JUGA: Jelang Debat Pilwako Solo, Gibran Minta Wejangan dari Pak Ganjar

Dia mengaku Kota Solo sangat diuntungkan dengan adanya Tol Trans Jawa ini.

Gibran yang mendapat nomor urut 1 itu optimistis, dengan keberadaan Tol Trans Jawa dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Solo.

Tol Trans Jawa ini bisa meningkatkan sektor pariwisata di Kota Solo. Apalagi Tol Trans Jawa ini dapat memperpendek jarak tempuh agar lebih singkat.

"Adanya tol itu, memperpendek jarak Solo dengan kota besar lainnya, seperti Surabaya dan Semarang. Tentunya hal ini mendorong pariwisata di Kota Solo," kata Gibran.

Calon Wakil Wali Kota Surakarta nomor urut 1, Teguh Prakosa menambahkan, angka CVID-19 di Solo meningkat bukan karena pemerintah daerah tidak melakukan pengendalian penyebaran penyakit itu.

Solo merupakan pusat ekonomi di Soloraya, dan yang berkontribusi besar COVID-19 dari luar daerah, karena Solo penduduknya sekitar 500.000 jiwa, tetapi jika pagi hingga sore mencapai 2,5 juta jiwa.

Hal tersebut, kata Teguh, berpotensi menyebarkan COVID-19, dan pencegahannya masyarakat Solo sadar diri disiplin menerapkan protokol kesehatan atau 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Sementara Calon Wali Kota nomor urut 2, Bagyo Wahyono mengatakan untuk meningkatkan pariwisata di Kota Solo, perlu melihat aset pariwisata di Kota Solo ini. Apalagi Kota Solo memiliki keraton dan potensi wisata lainnya.

Menurut Bagyo, kalau perlu keraton tersebut direhabilitasi kembali, wayang orang di Sriwedari juga perlu ditingkatkan, juga perlu membuat paket-paket wisata mulai dari bandara, hotel, pasar tradisional, hingga ke kuliner guna memajukan wilayah ini. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler