Wow! Indeks Pembangunan Manusia di Sumsel Naik Signifikan, Kini di Level Tinggi

Selasa, 06 Juni 2023 – 12:41 WIB
Kepala BPS Sumatera Selatan Moh Wahyu Yulianto menyampaikan IPM di Sumsel naik signifikan dari tahun ke tahun sejak 2012. Foto: DOkumetasi Humas Pemprov Sumsel

jpnn.com, PALEMBANG - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sumatera Selatan (Sumsel) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Sejak lima tahun terakhir, IPM Sumsel telah masuk dalam klasifikasi yang cukup tinggi.

BACA JUGA: Sahroni Terharu atas Aksi Anggota Polda Sumsel Selamatkan Balita Telantar di Trotoar

“Sejak lima tahun terakhir, IPM Sumsel justru melompat drastis. Dari yang dulu hanya di kriteria sedang, namun saat ini sudah pada level yang tinggi. Ini merupakan capaian yang sangat baik,” kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto melalui keterangan yang diterima, Selasa (6/6).

Dia menyebutkan IPM Sumsel pada 2018 berada di angka 69,39. Namun saat ini sudah mencapai 70,90.

BACA JUGA: Sampaikan Amanat Jokowi, Sekda Sumsel Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan

“Kriterianya, 60-70 itu merupakan level sedang. 70-80 sudah di level tinggi dan 80 ke atas itu sangat tinggi. Kami lihat pada 2018, IPM Sumsel masih dalam kategori sedang dengan angka 69,39. Kemudian di 2019, masuk dalam level tinggi dengan angka 70,02. Pada 2022 meningkat di angka 70,90,” beber Wahyu.

Wahyu menyampaikan pergerakan IPM Sumsel selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan signifikan kendati sempat mengalami hambatan akibat adanya pandemi Covid-19.

“Semuanya mengalami hal yang sama dan sempat sedikit mengalami penurunan karena pandemi sehingga pendapatan per kapita mengalami kontraksi,” terangnya.

Wahyu menjelaskan upaya untuk meningkatkan IPM tidak serta merta bisa langsung dirasakan.

Upaya yang dilakukan sekarang belum bisa dilihat dampaknya saat ini juga.

Meski dengan percepatan, dampaknya baru bisa dirasakan lima tahun mendatang.

“Artinya, upaya ini memang jangka panjang. Semua provinsi juga terus bergerak melakukan percepatan dalam upaya meningkatkan IPM. Tinggal bagaimana percepatan masing-masing provinsi. Kami sedang melihat sejauh mana percepatan yang telah dilakukan," paparnya.

Program yang dapat mendorong percepatan, meliputi tiga dimensi, yakmo Usia Harapan Hidup seperti sektor kesehatan, usia Harapan Lama Sekolah (HLS) hingga Standar Hidup Layak.

“Tantangannya, karena IPM provinsi merupakan akumulasi dari kabupaten dan kota yang ada di bawahnya, sehingga semua harus bergerak bersama untuk meningkatkan capaian IPM,” terang Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, saat ini ada dua daerah di Sumsel yang IPM-nya masih rendah, yakni Kabupaten Muratara dan Kabupaten Pali.

“Ini harus terus didongkrak dan bisa mencontoh upaya yang dilakukan daerah lain. Seperti OKU Timur, saat ini sudah sangat baik peningkatan IPM-nya. Mungkin kiat-kiat yang dilakukan Pak Gubernur saat menjadi bupati bisa dilakukan untuk mendongkrak angka IPM,” bebernya.

Diketahui, Gubernur Sumsel Herman Deru dan Wagub Mawardi Yahya terus melakukan berbagai upaya untukmeningkatkan IPM dan menekan angka kemiskinan di Sumsel.

Terbukti, dalam waktu 10 tahun terakhir sejak 2012 -2022, angka IPM Sumsel terus tumbuh positif.

Puncaknya pada 2019 angka IPM Sumsel menduduki kategori level tinggi, yakni 70,02.

Sebelumnya pada tahun 2018, IPM Sumsel hanya sebesar 69,39.

Kemudian pada 2020, IPM Sumsel sempat mengalami penurunan 0,01 menjadi 70,01.

Namun pada 2021, IPM naik cukup signifikan menjadi 70,24 dan pada 2022 melonjak menjadi 70,90.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel Regina Ariyanti mengungkapkansalah satu upaya memberikan dampak signifikan bagi peningkatan IPM dan penurunan angka kemiskinan yakni melalui dana Bantuan Gubernur Khusus (Bangubsus).

Bangubsus tersebut untuk mendorong pemerataan pembangunan di sejumlah daerah, mulai dari pembangunan sektor kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.

"Program yang telah dilakukan pak Gubernur untuk membantu kabupaten atau kota melalui Bangubsus sangat membawa manfaat bagi daerah,” kata Regina Ariyanti.

Regina menyampaikan keseriusan Pemprov Sumsel dalam meningkatkan IPM dapat dilihat dari catatan sepanjang 10 tahun terakhir.

Bahkan saat terjadinya guncangan di berbagai sektor akibat pandemi Covid-19, IPM Sumsel justru tidak mengalami penurunan yang berarti.

“Pada tahun 2020 kami lihat signifikan, meski sedikit goyang karena pandemi, namun penurunannya hanya 0,01. Ini yang harus dipertahankan dan ditingkatkan,” pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler