jpnn.com - JAKARTA - Sudah berulang kali kantor polisi diserang aksi terorisme. Langkah antisipasi perlu dilakukan agar tragedy serupa tidak terulang lagi.
Salah satunya, dengan memperbaiki konsep pembangunan kantor yang tata letaknya kurang aman.
BACA JUGA: Hamdalah, Brebes-Cikarang Cuma Butuh Waktu Tiga Jam
Pengamat Terorisme Al Chaidar mengatakan, aksi teror Solo menunjukkan beberapa kelemahan dari kantor kepolisian. Terbukti di saat pelaku teror bisa masuk ke kantor polisi tanpa halangan.
”Karena itu perlu perbaikan konsep tata letak kantor kepolisian,” ujarnya. Terutama, untuk kantor kepolisian setingkat Polres dan Polsek yang justru lebih rawan diserang.
BACA JUGA: Hadapi Arus Balik, Sebanyak 37 Loket Disiapkan
Perubahan itu bisa dilakukan dengan mengutamakan pada pemberian sekat agar pengunjung tidak langsung masuk ke kantor polisi. ”Misalnya, dengan memberikan pos pengaman di depan kantor kepolisian,” terangnya.
Pos pengaman ini yang memeriksa seluruh pengunjung. Yang telah diperiksa, tentunya bisa masuk ke kantor atau gedung utamanya.
BACA JUGA: Begini Strategi Jasa Marga Hadapi Arus Balik
”Lalu, pintu masuk juga diberikan penghalang biar tidak bisa langsung masuk. Semua pengendara sepeda motor dan mobil harus melalui pemeriksaan,” terangnya.
Akan jauh lebih baik bila di setiap kantor kepolisian terdapat halaman yang luas. Halaman tersebut membuat pelaku teror tidak bisa langsung masuk ke gedung utama. ”Kalau menerobos, masih bisa terlihat dan bisa dilumpuhkan di halaman utama itu,” terangnya.
Untuk itu, ruang pelayanan publik juga perlu diatur jaraknya agar cukup jauh dari pos pengamanan. Hal itu ditujukan untuk melindungi masyarakat umum yang sedang mengurus sesuatu.
”Konsep semacam ini memang mirip dengan markas militer. Namun memang sebaiknya seperti itu,” jelasnya.
Sementara Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan bahwa berbagai upaya penjagaan kantor kepolisian telah dilakukan lebih ketat.
Masyarakat umum yang sedang mengurus dokumen dan semacamnya telah diupayakan tidak menjadi korban. ”Apalagi, ini yang menjadi target itu anggota kepolisian kan,” paparnya.
Yang pasti, kendati kantor kepolisian menjadi saasarannamun pelayanan publik tidak akan dikesampingkan. Masyarakat tetap bisa dengan lancar mengurus semuanya. ”Pelayanan publik itu utama,” ujarnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan, pengamanan kantor kepolisian memang perlu ditingkatkan dengan menambah jumlah kamera pengintai atau CCTV. ”Kan ada CCTV. Semua bisa dideteksi,” ujarnya singkat. (idr/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi : Kopassus Patriot Indonesia Sejati
Redaktur : Tim Redaksi