jpnn.com - JOGJA - Hasil penelitian Jurusan Ilmu Pemerintahan (JIP) Fisipol UMY mengungkap bahwa dukungan kepada anak perempuan Sultan HB X dibanding dukungan kepada adik-adik HB X sebagai sultan berikutnya, relatif sama.
“Kalau seperti itu apakah perlu kita mendorong agar HB X bersedia menikah lagi (agar memiliki keturunan laki-laki, red),” ujar ketua tim peneliti, Eko Priyo Purnomo, seperti dilansir Radar Jogja (Grup JPNN).
BACA JUGA: 32 Naskah Kuno NTB ââ¬ÅDiembatââ¬Â Belanda
Salah satu adik Sultan HB X, GBPH Yudhaningrat, mengakui sultan yang bertakhta diizinkan memiliki istri lebih dari satu. Itu dibenarkan oleh agama maupun aturan adat.
“Sultan itu boleh memiliki empat permaisuri sekaligus. Tinggal keturunan laki-laki mana yang dipilih terserah sultan. Yang jelas raja harus laki-laki karena keraton adalah penerus Dinasti Mataram Islam,” terangnya.
BACA JUGA: Ssttt....Ada Saran agar Sultan HB X Nikah Lagi
Dengan mengambil keturunan laki-laki, maka sultan menyelamatkan dinasti Hamengku Buwono. Sebaliknya, bila yang diangkat adalah Pembayun, maka dinasti Hamengku Buwono tamat.
“Saya juga kasihan dengan Jeng Pembayun. Kok perempuan tapi diberi nama Mangkubumi. Itu kan nama laki-laki,” sindir Gusti Yudha.
BACA JUGA: PDIP Jateng Tuntut Ganjar Pranowo Minta Maaf, ada Apa?
Soal munculnya polemik sabdaraja dan dawuhraja, Gusti Yudha mengakui sebagai kelemahan kerabat keraton, khususnya adik-adiknya. Assekprov Administrasi Umum Setprov DIJ ini mengaku gagal mengingatkan kakaknya. Akibatnya muncul tindakan raja yang keluar dari paugeran. (kus/laz/ong/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eitttsââ¬Â¦ Mau Ambil Gaji? Bayar PBB Dulu!
Redaktur : Tim Redaksi