jpnn.com, SEOUL - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un "panen" jeruk. Bukan dari kebun sendiri, jeruk-jeruk itu berasal dari Korea Selatan (Korsel). Presiden Moon Jae-in yang mengirimkan buah-buah kaya vitamin C itu untuk Jong-un. Tidak tanggung-tanggung. Beratnya mencapai 200 ton.
"Jeruk keprok Jeju itu dikemas dalam 20 ribu kotak." Demikian bunyi pernyataan resmi Istana Kepresidenan Korsel Blue House sebagaimana dikutip Reuters. Jeruk-jeruk itu diangkut dengan menggunakan empat pesawat kargo C-30. Tidak sekaligus, tapi dalam waktu dua hari sejak Minggu (11/11).
BACA JUGA: Megawati Ajak Bangsa Asia Damaikan Semenanjung Korea
Beberapa pejabat Korsel ikut dalam pesawat pertama yang mengirimkan jeruk-jeruk tersebut. Dua di antaranya adalah Wakil Menteri Unifikasi Chun Hae-sung dan Sekretaris Kepresidenan untuk Kebijakan Unifikasi Suh Ho.
Blue House menyebut jeruk 200 ton itu sebagai balasan hadiah untuk Korut. Sebab, Pyongyang mengirimkan 2 ton matsutake alias jamur pinus pada September lalu. Matsutake adalah jamur langka yang harganya luar biasa mahal. Kabarnya, nilai jamur yang dikirim Jong-un itu mencapai USD 1,83 juta atau setara Rp 27,13 miliar.
BACA JUGA: Setelah 7 Tahun, Kim Jong-un Akhirnya Punya Lukisan Resmi
Oleh pemerintah Korsel, jamur-jamur itu dibagikan kepada sekitar 4 ribu penduduk yang memiliki keluarga di Korut. Tapi, karena Korut kerap menggelar uji coba nuklir di pegunungan yang menjadi lokasi tumbuhnya jamur-jamur tersebut, Korsel menguji kelayakan konsumsi lebih dulu.
Jumat (9/11) hasil uji coba kelayakan konsumsi jamur-jamur itu keluar. Hasilnya, jamur-jamur mahal itu aman. Menurut Seoul, meski terpapar radiasi nuklir, jamur tersebut tidak mengandung zat berbahaya. Kadar radiasinya pun jauh di bawah ambang batas normal.
BACA JUGA: Wamil Korsel Kini Tak Wajib Lagi
Saling kirim hadiah itu menjadi bukti bahwa hubungan Korut dan Korsel kian hangat. Di perbatasan dua negara, perdamaian juga lebih terasa. Minggu lalu militer dua negara mulai merobohkan pos-pos penjagaan di zona demiliterisasi alias DMZ. Korut dan Korsel masing-masing menghancurkan sepuluh pos penjagaan.
Dalam pertemuan bersejarah mereka September lalu, Jong-un dan Moon sepakat untuk hanya menyisakan satu pos penjagaan di DMZ. Selama ini Korsel memiliki 60 pos penjagaan di perbatasan. Sementara itu, Korut memiliki 160.
Sebelum merobohkan pos penjagaan masing-masing, dua Korea melucuti senjata para petugas mereka di perbatasan. Tepatnya di Joint Security Area (JSA) yang terletak di Panmunjom. Kini 35 petugas dari negara masing-masing yang berjaga di kawasan itu sama sekali tidak memegang senjata.
Kabar lain yang juga menghangatkan hati datang dari Gomi. Anjing Pungsan yang dihadiahkan Jong-un untuk Moon itu melahirkan enam anak. Yonhap News melaporkan bahwa anjing betina asal Korut tersebut memiliki tiga keturunan jantan dan tiga keturunan betina. Gomi dihadiahkan kepada Moon bersama pasangannya, Songkang.
Jika hubungan Korut dan Korsel terus membaik, sebaliknya dengan Pyongyang dan Washington. Sejak pertemuan perdana Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura Juni lalu, belum banyak kemajuan terjadi. AS tidak mencabut sanksi untuk Korut. Hal itu membuat Pyongyang yang sudah menghancurkan fasilitas nuklirnya berang. (sha/c25/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DMZ Korea Berubah Jadi Zona Damai
Redaktur & Reporter : Adil