jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Asisten Logistik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampers) Letkol inf Fanny Pantouw mengatakan mobil listrik yang akan ditunggangi oleh kepala negara dan delegasi selama penyelenggara KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki spesifikasi berbeda dari model standar.
Menurut dia, seluruh mobil listrik yang akan digunakan sudah mengalami sidikit peningkatan pada sisi interior dan ekstrior.
BACA JUGA: 50 Unit Mobil Listrik Wuling Tiba di Labuan Bajo, Lihat tuh
Adapun peningkatan itu disesuikan dengan standar militer guna pengamanan Kepala Negara selama penyelenggaraan yang berlangsung pada 9-11 Mei 2023.
"Ada sedikit kami upgrade untuk sedikit kebutuhan pengamanan, yaitu kami sedikit di interior dan eksterior dalam rangka kami upgrade ke military specs, untuk meningkatkan keamanan dan taktis operasional di lapangan," kata Fanny Pantouw di Labuan Bajo, Rabu (10/5).
BACA JUGA: Mobil Listrik Anda Kehabisan Daya di Tol? Jangan Khawatir, Hubungi Nomor Ini
Dia menambahkan para pengawal juga akan menggunakan mobil serupa selama penyelenggaraan konferensi yang dihadiri 10 negara ASEAN tersebut.
"Kendaraan ini untuk dipakai oleh tamu negara termasuk dengan pengamanan, ada pengamanan depan dan belakang dan pengawalan," ungkapnya.
BACA JUGA: 8 Petinggi di Riau Dapat Mobil Listrik Mewah, Habiskan APBD Rp 10 Miliar
Menurut Fanny, total 395 unit mobil listrik dan 90 unit sepeda motor listrik.
Adapun kendaraan itu terdiri dari BMW iX, Toyota bZ4X, dan Hyundai IONIQ 5.
Tak hanya kendaraan roda empat, terdapat sepeda motor listrik jenis Zero buatan Amerika.
Letkol inf Fanny menjelaskan, dalam melaksanakan operasi pengamanan VVIP, iring-iringan terdiri dari tim pengawal depan, tim pengawal belakang, dan tim pengamanan.
Rangkaian itu sudah termasuk mobil delegasi dan protokoler.
"Itu yang akan bermanuver di Labuan Bajo ini dalam rangka mendukung pelaksanaan KTT ASEAN," kata Letkol inf Fanny.
Khusus pada KTT ASEAN, kendaraan listrik yang digunakan oleh delegasi mengalami
Selain itu, dalam mengantisipasi kerusakan kendaraan operasional delegasi selama penyelenggaraan berlangsung, Paspampers melalui Detasemen Peralatan telah melakukan berbagai persiapan.
Para prajurit dilatih untuk menangani setiap kondisi tak terduga di lapangan bersama dengan teknisi pabrikan kendaraan.
"Kami sudah siap termasuk fitur-fitur di dalamnya, itu, kan, beda. Kami sudah latih prajurit yang terlibat dalam pengamanan dan dari Detasemen Peralatan juga sudah siap untuk melaksanakan maintenance apabila terjadi kerusakan," kata Letkol inf Fanny. (Antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Christina Aryani: KTT ASEAN 2023 Jadi Momentum Membahas Kerja Sama Konkret Pemberantasan TPPO
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian