jpnn.com, MANADO - Wanita Selam Indonesia (WASI) berencana untuk memecahkan rekor selam dunia yang digelar pada 1 dan 3 Agustus nanti di Manado, Sulawesi Utara.
Namun, sebelum pemecahan rekor itu digelar, WASI lebih dulu menggelar doa bersama, zikir, hingga santunan anak yatim di Masjid Al Firdaus, Megamas, Manado.
BACA JUGA: Keluarga Bantah Kabar Rencana Pernikahan Ahok dengan Polwan Cantik
Ketua WASI Tri Tito Karnavian memimpin langsung acara tersebut yang didampingi Kapolda Sulut Nunu Sigit, Dirpolair Baharkam Polri BrigjenLotaria Latif, dan Bhayangkari Polda Sulut.
BACA JUGA : Hai Milenial, Ini Ada Pesan dari Polwan Cantik Yogyakarta
BACA JUGA: Para Polwan Cantik Aja Ajak Pemilu Damai, Masa Kamu Enggak?
Sementara itu, antusiasme peserta aksi pemecahan rekor dunia selam semakin terlihat di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Rabu (31/7).
Sejak pukul 07.00 WIB pagi, tampak ribuan penyelam melakukan registrasi ulang.
BACA JUGA: Perempuan Penyelam Ini Cerita Kondisi Korban Lion Air
Tak menunggu waktu lama, mereka bersiap melakukan gladi bersih di pantai yang memiliki air berwarna biru itu.
Hingga pukul 09.30 WIB, alat-alat selam seperti tabung oksigen, pemberat, fins, dan perlengkapan pribadi dipasang satu per satu.
Sekitar pukul 10.00 WIB, Ketua Panitia Pemecahan Rekor Selam Dunia Brigjen Hilman memimpin doa bersama dalam kegiatan itu.
"Awali dengan doa demi keamanan, kelancaran, dan kesuksesan jalannya kegiatan gladi bersih sebelum para peserta terjun ke air," tutur Brigjen Hilman.
Setelah bunyi tiga kali sirine, para penyelam langsung terjun ke air laut. Sorak sorai terdengar mengingat peserta akan memecahkan tiga aksi rekor selam dunia.
BACA JUGA : ptu Yurizca, Polwan Cantik yang Kini jadi Kapolsek
Diketahui, ada tiga kategori aksi yang akan ditorehkan di Pantai Manado. Di antaranya, pemecahan rekor penyelaman massal terbanyak (Longest Human Chain Underwater yang diselenggarakan pada Kamis, 1 Agustus 2019.
Lalu rangkaian penyelam terpanjang di bawah air (Most People Scuba Diving), dan pembentangan bendera terbesar di bawah air (Largest Unfurled Flag Underwater) yang akan dilaksanakan pada 3 Agustus 2019.
Tri Tito menambahkan, sampai saat ini pihaknya sudah siap untuk melaksanakan pemecahan tiga rekor dunia selam. Namun untuk hari ini, gladi bersih terfokus pada pemecahan rekor bergandengan tangan terpanjang di bawah laut.
"Tadi kami melaksanakan latihan atau gladi rangkaian human chain terpanjang di dunia," ujar dia.
Secara umum kegiatan berlangsung baik. Namun menurutnya harus ada hal-hal yang harus diperhatikan dari setiap peserta yang bakal menentukan berhasil tidaknya pemecahan rekor tersebut.
"Yaitu berpegangan tidak putus. Tadi kami masih sempat melihat ada peserta yang tidak bertahan di dalam, lalu naik ke atas. Kami ingin tahu mereka siapa saja sehingga dianggap tidak bisa ikut besok. Karena kami ingin zero tolerance untuk kesalahan, zero accident sehingga betul-betul sempurna," tutur Tri.
Untuk diketahui, acara pemecahan rekor selam dunia ini akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Terlebih kegiatan tersebut diselenggarakan di Kota Manado yang memiliki pesona bawah laut yang sangat indah. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Daerah Ini, Polwan Cantik yang Gelar Operasi Zebra
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan