Wow! Sang Ratu Diminta tak Balik lagi ke Istana

Kamis, 25 Juni 2015 – 06:20 WIB
DARI ABAD KE-18: Warga berkerumun di depan Buckingham Palace menonton Red Arrows beraksi di angkasa pada 13 Juni lalu. Istana di London itu butuh perbaikan karena tidak pernah direhab sejak 1952. (AP Photo)

jpnn.com - LONDON – Buckingham Palace bakal direnovasi besar-besaran. Dampaknya, Ratu Elizabeth II dalam waktu dekat harus keluar dari istana di pusat Kota London tersebut

Anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan itu mencapai GBP 150 juta (sekitar Rp 3,1 triliun) yang tentu saja diambilkan dari pajak.

BACA JUGA: Dikerjai Teman, Leher Digembok saat Tidur, Eh.. Anak Kunci Hilang, Begini Jadinya

’’Selama beberapa tahun mendatang, pemeliharaan gedung, khususnya Istana Buckingham, menjadi tantangan keuangan yang signifikan,’’ ujar Alan Reid, bendahara Ratu Elizabeth II.

Istana dengan luas 77 ribu meter persegi itu sama sekali tidak pernah ditata ulang dan direnovasi besar-besaran sejak 1952. Di istana yang sudah berusia 18 abad tersebut, banyak asbes yang harus segera diganti.

BACA JUGA: Tiga Tahun Curi Celana Dalam Wanita, Pencuri: Saya Susah Tidur Sebelum Menciumnya

Penggunaan asbes dalam jumlah besar bisa mengganggu pernapasan. Selain itu, banyak peralatan yang sudah usang. Misalnya, pemanas yang telah berusia 60 tahun lebih dan memakan banyak energi.

’’Salah satu opsinya adalah istana harus dikosongkan,’’ ujar seorang sumber di dalam istana terkait renovasi itu. Pilihan lainnya adalah mengerjakan renovasi per bagian, tidak menyeluruh. Dengan demikian, keluarga kerajaan masih bisa tinggal di area yang tidak direnovasi. Rencananya pihak istana menyewa ahli dari luar untuk menilai skenario yang terbaik.

BACA JUGA: Alamak... Penjara Brasil Terpadat Keempat di Dunia, Ini Fotonya

Dickie Arbiter, mantan sekretaris pers kerajaan, membenarkan bahwa dibutuhkan banyak biaya untuk perbaikan Istana Buckingham. Ada 775 kamar yang tidak pernah diperbarui sejak enam dekade silam.

Beberapa tamu bahkan melihat bekas rembesan air hujan di dekat lukisan-lukisan mahal yang ada di dalam istana. Dia juga mengungkapkan bahwa keluarga kerajaan sangat mungkin akan direlokasi ke Kastil Windsor.

Pemikiran berbeda diungkapkan para aktivis antimonarki. Mereka meminta keluarga kerajaan tak usah kembali setelah Istana Buckingham direnovasi. Daripada dipakai kembali oleh Ratu Elizabeth II dan keluarganya, menurut mereka, istana itu lebih baik dijadikan museum dan galeri seni.

Istana Buckingham dan Kastil Windsor memang milik negara. Aset pribadi Ratu Elizabeth II adalah Kastil Balmoral di Skotlandia dan di Sandringham, Norfolk.

’’Jika (kami) pembayar pajak yang membiayai (renovasinya), kami seharusnya mendapatkan imbalan,’’ ujar, Chief ExecutiveKelompok Antimonarki Republik Graham Smith.

’’Istana Buckingham adalah properti nasional, tapi dijadikan seperti rumah pribadi,’’ tambahnya.

Smith menegaskan bahwa selama ini sudah banyak usul, termasuk dari anggota parlemen, agar istana dibuka untuk turis sepanjang tahun. Dengan begitu, uang tiketnya bisa dipakai untuk perbaikan. Sayang, keluarga kerajaan menolak hal tersebut.

’’Jadi, ini waktunya mereka keluar dan menjadikannya sebagai museum dan galeri seni kelas dunia,’’ tegasnya. (AFP/The Guardian/sha/c10/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ya Ampun... Tak Terima Diroket Palestina, Ini yang Dilakukan Israel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler