jpnn.com, BANYUASIN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memantau proses panen raya di Desa Upang Marga, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (29/1). Hal ini dia lakukan dalam rangka kunjungan kerja (kunker) bersama sejumlah stakeholder.
Menurut dia, untuk Januari dan Februari 2018 ini Banyuasin panen raya seluas 131.168 hektare atau setara 432.873 ton beras. “Jumlah itu jauh lebih besar dari angka konsumsi hanya 14.172 ton. Sehingga ada surplus 419.00 ton,” kata dia di lokasi, Senin (29/1).
BACA JUGA: Petani Puwakarta Masih Mampu Panen Setiap Hari
Sementara untuk di Sumsel, Amran menyebut total panen padi seluas 238.831 hektare atau setara 767.989 ton beras. Dari jumlah beras itu, yang dikonsumsi hanya 140.539 ton. “Total surplus di Sumsel mencapai 626 ribu ton. Itu untuk periode Januari-Februari 2018,” imbuh dia.
Amran menambahkan, dengan adanya panen raya itu membuat harga gabah menurun. Sebelumnya kata dia, di awal panen harga jual Gabah Kering Panen (GKP) mencapai Rp 5.200 per kilogram.
BACA JUGA: Harga Beras Sudah Turun Sebelum Impor, Ada Apa?
“Untuk sekarang karena panen raya harga jualnya hanya Rp 4.200, ada penurunan Rp 1.000 per kilogramnya,” lanjut dia.
Diketahui, hari ini Amran meninjau lokasi panen raya di Banyuasin. Dia akan memantau dengan stakeholder seperti Gubernur Sumsel, Kapolri, Ketua Komisi IV DPR, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat dan DPD RI. (mg1/jpnn)
BACA JUGA: Tim Timor Leste Lakukan IRA, Indonesia Berpeluang Ekspor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Membuktikan Adanya Permainan Pedagang dan Importir
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan