Wregas Bawa Pesan Pemberantasan Kekerasan Seksual lewat 'Penyalin Cahaya'

Sabtu, 13 November 2021 – 12:09 WIB
Sutradara film Penyalin Cahaya Wregas Bhanuteja buka-bukaan soal inspirasi film Penyalin Cahaya. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Sutradara film Penyalin Cahaya Wregas Bhanuteja buka-bukaan soal inspirasi film Penyalin Cahaya.

Wregas mengungkapkan film tersebut merupakan buah keresahannya melihat berbagai fenomena kekerasan seksual yang kerap terjadi di masyarakat saat ini.

BACA JUGA: Penyalin Cahaya Berjaya, Ini Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Indonesia 2021

Menurut dia, atas dasar fakta itulah, Penyalin Cahaya bergerak dengan menelusuri fakta mulai dari lingkungan kerja hingga dunia kampus.

“Film ini, untuk kita bersama-sama melawan kekerasan seksual di manapun itu, di lingkungan terdekat, di tempat kerja, di sekitar kita dan kita harus selalu berpihak pada penyintas. Kita harus menguatkan, kita harus percaya pada mereka,” tegas Wregas.

BACA JUGA: Film Penyalin Cahaya Menyabet 17 Nominasi di FFI 2021

Film Penyalin Cahaya meraih Piala Citra Terbanyak pada ajang Festival Film Indonesia 2021. Tidak tanggung-tanggung, film ini mendapat 12 kategori sekaligus dari 17 nominasi yang ada.

Film tersebut berkisah tentang kekerasan seksual di lingkungan kampus. Seorang mahasiswa harus kehilangan beasiswanya, karena mengalami kekerasan seksual serta dianggap mencemarkan nama baik kampusnya.

“Semoga film penyalin cahaya tidak hanya berhenti untuk di malam ini tetapi semua statement, semua pesan untuk kita bersama-sama melawan kekerasan seksual dan menciptakan ruang aman untuk kita hidup,” tegas Wregas.

Aktor Jerome Kurnia mengatakan bahwa Penyalin Cahaya adalah cara dia untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

Jerome juga menyebut Penyalin Cahaya adalah bagian dari upayanya mengkampanyekan pemberantasan kekerasan seksual yang ada di dunia perfilman dan di seluruh Indonesia.

“Mari kita bareng-bareng memberantas kekerasan yang ada di perfilman dan di seluruh indonesia, dan juga menjunjung tinggi kesetaraan dengan cara terbaik kita, yaitu melalui film,” ungkap Jerome.

Pemberantasan kekerasan seksual di dunia pendidikan juga menjadi komitmen Kemendikbudristek.

Melalui Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021, tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Kemendikbudristek mendorong pemberantasan kekerasan seksual di lingkungan Perguruan Tinggi.

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyatakan melalui Permendikbudristek 30/2021 PT memiliki pedoman hukum dalam mengatasi kekerasan seksual dan menciptakan rasa aman bagi para korban kekerasan.

Menurut dia, para petinggi dunia civitas akademika diharapkan mampu mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual yang belakangan begitu marak terjadi di lingkungan pendidikan, terutama di perguruan tinggi.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyatakan dukungannya terkait kebijakan ini.

Yaqut menyatakan bakal menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag yang ditujukan kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di seluruh Indonesia.

“Kami mendukung kebijakan yang telah dikeluarkan Mas Menteri,” jelas Yaqut dalam keterangan resminya. (mcr10/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler