Wujudkan Ekspor 3 Kali Lipat pada 2024, Kementan Fokus Genjot Produksi

Kamis, 23 Desember 2021 – 11:13 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) dan Wakil Mentan Harvick Hasnul Qolbi. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi menemui sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Rabu (22/12) sore.

Dalam kegiatan yang bertajuk Obrolan Santai itu, Wamentan tampak mendengarkan sejumlah aspirasi sekaligus berdialog dengan beberapa UPT di Provinsi Lampung.

BACA JUGA: Kolaborasi Blibli x BakersGoPink, Ribuan Roti dan Kue Rumahan Berhasil Terjual

Di antaranya, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung Jekvy Hendra, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung Muhammad Jumadh, Kepala Balai Veteriner Lampung Hasan Abdullah Sanyat, dan Koordinator Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Pradoto Hutomo.

"Selain hadir Muktamar NU, saya menyempatkan hadir di keluarga besar kami untuk melihat situasi secara langsung di Lampung. Ada beberapa UPT di sini," ujar Harvick.

BACA JUGA: Bidang Digital Marketing Jadi Peluang Karier Bagi Anak Muda di Indonesia

Wamentan Harvick menegaskan kerja sama antara kementerian dengan seluruh UPT untuk membantu masyarakat dalam penyediaan pangan.

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja sebanyak hampir 30 persen.

BACA JUGA: Kementan Beri Penghargaan Bagi SDM Pertanian Berprestasi

Dia mengungkapan sepanjang 2020, jumlah pekerja di sektor pangan tumbuh sekitar 2 persen.

Bahkan ada sekitar 3 juta petani baru selama masa pandemi. Namun, Wamentan meminta agar pertumbuhan ini tidak hanya sekedar tren semata.

"Kerja sama ini supaya masyarakat terbantukan, apalagi jangan cuma jadi tren saja soal pertanian ini, gara-gara kehilangan lapangan kerja di sektor lain, terus semua jadi petani," serunya.

Di sisi lain, Harvick menjelaskan Kementerian Pertanian fokus untuk menggenjot produksi pangan.

Pria berdarah Minang ini memastikan terkait penjualan produk pangan dapat dibantu oleh para Atase Pertanian di luar negeri untuk menjajaki pasar global.

"Artinya dengan cara itu, cita-cita kita menjadi negara prodak pangan terbesar di dunia bisa tercapai," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung Muhammad Jumadh turut menyampaikan pencapaian ekspor pangan di Provinsi Lampung yang cukup baik.

Menurut Jumadh, pada 2020 total ekspor di Lampung mencapai Rp 10 triliun lebih. Jumlah ini tumbuh menjadi Rp 14 triliun hingga November 2021.

"Untuk Lampung targetnya Alhamdulillah ini sudah tahun ke-2 di angka hampir 50 persen. Sehingga dalam 2 tahun ini jumlahnya 1 setengah kali lipat dan InsyaAllah target 3 kali lipat akan tercapai," ungkapnya kepada Wamentan Harvick.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler