JENEWA--Organisasi perlindungan satwa WWF merilis negara-negara pelanggar terburuk dalam perdagangan gelap satwa yang terancam punah. Tercatat Vietnam, Mozambique, Cina, dan Thailand merupakan negara terburuk dalam hal perdagangan satwa yang dilindungi.
Menurut WWF dari 23 negara Asia dan Afrika, Vietnam merupakan negara tujuan utama dalam penyelundupan cula badak dari Afrika. Konsumsi gelap cula badak mendorong meluasnya perburuan badak yang terancam punah di Afrika.
"Vietnam harus berani menghadapi kenyataan bahwa konsumsi gelap cula badak mendorong meluasnya perburuan badak yang terancam punah di Afrika," kata Manajer Progam Spesies Global WWF, Elizabeth McLellan, kepada BBC (23/7).
Sepanjang tahun lalu saja, tercatat 448 badak yang diburu, yang merupakan angka tertinggi sejauh ini. Sementara ditahun 2012 situasinya bisa semakin buruk karena dalam periode Januari-Juni, WWF menyebutkan sudah 262 badak yang diburu.
WWF sebelumnya memuji upaya Cina yang melakukan upaya untuk menghentikan perdagangan gelap cula badak. Meskipun belum melakukan cukup tindakan untuk gading gajah.
Sementara di Thailand, masalah utama adalah karena undang-undang yang memungkinkan perdagangan gading untuk gajah dalam negeri.
"Ribuan gajah Afrika dibunuh pemburu setiap tahunnya untuk mendapatkan gadingnya. Cina dan Thailand merupakan negara tujuan utama untuk perdagangan gading Afrika," lanjutnya.
Di kawasan Asia, cula badak dianggap berkhasiat sebagai obat tradisional -antara lain sebagian pihak menganggapnya bisa menyembuhkan kanker- sedangkan gading gajah dijadikan hiasan yang bergengsi. Diperkirakan perdagangan gelap satwa liar di kawasan Asia Tenggara mencapai USD 8 miliar hingga USD 10 miliar atau senilai Rp 90 triliun. (Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mencangkul Kebun, Temukan Kuburan Massal
Redaktur : Tim Redaksi