WZF 2018 Hasilkan 11 Resolusi dan Tetapkan 10 Anggota Baru

Jumat, 07 Desember 2018 – 13:37 WIB
Konferensi WZF 2018 di Melaka, Malaysia. Foto: Humas Baznas

jpnn.com, MELAKA - Sekretaris Jenderal Forum Zakat Dunia (World Zakat Forum/WZF) Bambang Sudibyo menyampaikan seruan untuk memperkuat kerja sama zakat global. Seruan itu dia bacakan dalam Revolusi Melaka 2018 pada hari terakhir international conference di Melaka, Malaysia, Kamis (6/12).

Forum tersebut dihadiri 300 peserta dari 28 negara. Sebagai platform gerakan zakat global, WZF memiliki peran meningkatkan akuntabilitas pengelolaan zakat dan kerja sama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat, termasuk memerangi kemiskinan.

BACA JUGA: Chief Minister of Melaka Buka WZF 2018

"Oleh karena itu WZF menyelenggarakan Konferensi Internasional Forum Zakat Dunia dengan tema Memperkuat Kerja Sama Zakat Global dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat," ujar Bambang, didampingi oleh para Deputy Secretary General WZF, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/12).

Konferensi membahas berbagai topik kontemporer dan terkini tentang perkembangan zakat global, seperti Zakat dan SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan), kerja sama zakat antar negara, memperkuat peran forum zakat dunia serta good amil governance, dan peningkatan transparansi dan akuntabilitas lembaga zakat.

BACA JUGA: Baznas Pamerkan Pemberdayaan Batik di Eco Fashion Week

Tidak hanya itu, konferensi tersebut juga mencatat peran zakat yang semakin meningkat dalam menyelesaikan kemiskinan global dan ketidaksetaraan. Selain itu, WZF mengusulkan pendekatan baru dengan menggunakan pilar ketiga Islam.

Berikut ini, 11 Resolusi Melaka 2018.

BACA JUGA: WZF 2018 Dorong Kerja Sama untuk Kesejahteraan Umat

1. Filosofi dan nilai-nilai inti dari zakat harus benar-benar diperhatikan dalam meningkatkan kesejahteraan umat.

2. Zakat harus dianggap sebagai sumber keuangan pelengkap dalam pencapaian SDGs.

3. Peran zakat dalam memerangi kemiskinan dan memajukan inklusi sosial harus dipromosikan.

4. WZF menyerukan kepada semua anggotanya untuk mengadopsi zakat sebagai instrumen kebijakan penting dalam pembangunan sosio-ekonomi di negara mereka masing-masing.

5. WZF mendesak semua anggota untuk mengadopsi zakat core principles (ZCP) untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, prinsip-prinsip manajemen risiko pada lembaga zakat (RMZI), dan prinsip-prinsip good amil governance on Zakat Management (GAGZM).

6. Semua Anggota WZF wajib transparan dan bertanggung jawab dalam menerbitkan laporan mereka kepada publik.

7. Kerja sama dan jaringan yang lebih kuat di antara anggota WZF sangat dianjurkan.

8. Memperkuat kapasitas Organisasi Manajemen Zakat (ZMO) di negara-negara minoritas muslim sangat dianjurkan.

9. Para anggota WZF menyampaikan belasungkawa kepada para korban bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah di Indonesia, dan belas kasih kepada para korban konflik sosial, seperti Rohingya, Palestina, dan komunitas serupa lainnya di dunia. WZF menyerukan tindakan kolektif untuk memulihkan dan merehabilitasi orang-orang yang terkena dampak.

10. Konferensi menyerukan semua negara muslim, termasuk anggota OKI dan organisasi zakat di negara-negara minoritas muslim untuk bergabung dengan WZF.

11. WZF menegaskan kembali kesediaannya untuk bekerja sama dengan negara-negara berkembang dalam memberantas kemiskinan melalui pembiayaan campuran zakat dan sumbangan dari negara-negara berkembang.

"Semoga Allah SWT memberkati upaya kita dalam menegakkan gerakan zakat global untuk masa depan umat yang lebih baik," katanya menutup rangkaian acara WZF 2018.

Pada konferensi ini, ada 10 negara yang menjadi anggota WZF, sehingga WZF telah memiliki anggota 33 negara. Kesepuluh negara tersebut yaitu Australia, Srilanka, Kazakhstan, Ghana, Maladewa (Maldives), Senegal, Liberia, Togo, Benin dan Sierra Leon. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta Tuan Rumah, Menag Buka Festival Gambus Nasional 2018


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler