jpnn.com - PEKANBARU - Memar menghiasi tubuh EW. Bahkan badan cewek 15 tahun itu sakit-sakit. Tak tahan, dia mengadu ke ibunya. Mengaku diinjak-injak ayah kandungnya.
Guna mengecek kebenaran, si ibu berinisial SW menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Yakin putrinya dianiaya, SW kemudian membuat laporan resmi ke
polisi.
BACA JUGA: Sudah 5 Tahun Keluarga Ini Tinggal di Kandang Ayam
Wakapolresta Pekanbaru AKBP S Putut Wicaksono SIK saat dikonfirmasi Pekanbaru MX (grup JPNN), Senin (7/3) membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut.
“Laporan sudah kita terima Sabtu (5/3), saat ini masih dalam penyelidikan,” sebutnya.
BACA JUGA: Innalilahi! Pria Tionghoa Ini Tewas Terjun dari Lantai Lima
Menurut Putut, jika terbukti pelaku bisa dikenakan Undang-undang Perlindungan Anak. “Sedang ditindaklanjuti,’’ tutupnya.
Berdasarkan laporan yang dibuat, awalnya SW bertemu dengan anaknya, Sabtu (5/3) sekitar pukul 11.00 WIB. Pagi itu EW mengeluhkan sakit di badannya.
BACA JUGA: Tahukah Anda? Durasi Terlama GMT Ada di Kota Ini
Ibu rumah tangga berusia 41 tahun itu kemudian menanyakan lebih detail. Saat itulah EW akhirnya mengaku dia dianiaya ayahnya SP (45).
Menurut pelajar warga Jalan Sudirman, Marpoyan Damai Pekanbaru, Riau itu, dia bahkan sempat diinjak-injak. Bagian yang diinjak yakni kepala dan anggota tubuh lainnya.
Akibat dianiaya, EW menderita bengkak dan memar. Yakin dengan ucapan si anak. SE kemudian melapor ke polisi. (MXO/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Gerhana, Imigrasi Cek Tamu Asing di Hotel
Redaktur : Tim Redaksi