YABB Siap Cetak Talenta Teknologi Masa Depan Melalui Program Generasi GIGIH 2.0

Kamis, 25 Agustus 2022 – 21:01 WIB
Konferensi pera virtual Generasi GIGIH 2.0 Graduation.Foto: Tangkapan layar Zoom

jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo resmi meluluskan lebih dari 1.000 future-ready tech talent dari program Generasi GIGIH 2.0 sepanjang enam bulan.

Para peserta dari pelosok Nusantara ini akan menambah jumlah lulusan Generasi GIGIH yang masuk ke dunia kerja teknologi, bahkan diharapkan bisa lebih baik dari Generasi GIGIH 1.0 di mana 78 persen mendapatkan pekerjaan dalam waktu tiga bulan setelah magang.

BACA JUGA: PIDI Hadirkan Digital Forum Menuju Transformasi Industri 4.0

Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang mengatakan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk melahirkan talenta teknologi muda Indonesia agar bisa memenuhi kebutuhan industri digital yang terus berkembang.

"Kami ingin program ini dapat menjadi jembatan antara generasi muda dengan industri digital,” ujar Monica pada konferensi pers virtual, Kamis (25/8).

BACA JUGA: Petani di Purworejo Merasakan Penerapan Teknologi CSA

Lebih lanjut, program generasi GIGIH 2.0 selaras dengan misi YABB untuk mendobrak batasan dan memberikan dampak yang mengakar dan berkelanjutan.

"Kami berharap lulusan Generasi GIGIH berperan sebagai penggerak roda ekonomi, dan mampu menjadi pembawa perubahan yang bisa memanfaatkan teknologi untuk kebaikan,” kata Monica.

BACA JUGA: Gandeng Transjakarta, VKTR Teknologi Akan Ubah Ribuan Bus Konvesional jadi Listrik

Pada 2021, industri teknologi informasi dan komunikasi mendominasi pasar rekrutmen Indonesia sebesar 28,9 persen dengan peningkatan tajam dalam kebutuhan data analyst dan scientists sebesar 76,6 persen, dan full stack engineer sebesar 50,9 perse .

Kebutuhan talenta digital saat ini tidak hanya datang dari korporasi tetapi dari start up yang sudah terintegrasi ke berbagai sektor, yaitu e-commerce, fintech, agritech, sektor logistik, medtech, dan edutech.

Chief Human Capital Officer Investree Radem Ariyo Putro yang juga merupakan mitra industri generasi GIGIH 2.0 mengatakan sebagai Pioneer Fintech Lending di Indonesia pihaknya selalu membutuhkan talenta teknologi seiring perkembangan bisnis.

"Kami sangat senang telah merasakan manfaat besar sebagai salah satu mitra Generasi GIGIH dan mengapresiasi YABB yang telah menginisiasi program ini,” ungkapnya.

Selain itu, generasi GIGIH memberikan pelatihan kompetensi teknis fundamental, non-teknis, dan bahasa Inggris, yang didesain oleh para pakar dari industri agar peserta mampu menghadapi tantangan dan membawa perubahan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan yang sama Engineering Manager GoTo Financial dan Master Mentor Generasi GIGIH Iqbal Farabi menjelaskan kompetensi teknis yang fundamental akan membantu Si GIGIH untuk beradaptasi dengan cepat dan mudah saat menghadapi teknologi baru.

Generasi GIGIH 2.0 turut meningkatkan inklusi dalam pendidikan teknologi sebagaimana ditunjukkan dengan proporsi jumlah peserta perempuan yang meningkat menjadi 38 persen, dan meningkatkan total jumlah peserta sebesar 40 persen dibandingkan 2021.

Generasi GIGIH 2.0 yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Studi Independen, telah memberikan 900 jam waktu belajar kepada setiap Si GIGIH berkat dukungan GoAcademy, Tokopedia Academy, Cakap, Kalibrr, Progate, Skilvul, dan Replit.

Setiap pakar teknologi yang tergabung menjadi Kontributor GIGIH telah membimbing selama 225 jam, dan setiap bisnis yang berperan sebagai Mitra Industri Generasi GIGIH telah membagikan ilmu dan pengalaman selama 240 jam.

“Saya sangat mengapresiasi semua mitra Generasi GIGIH 2.0 yang  erperan dalam mendorong kemajuan bagi para talenta digital unggulan Indonesia. Saya ingin mengajak kita semua untuk terus bekerja sama mendukung percepatan transformasi digital Indonesia," tegas Monica.

Dimulai sejak 2021, Generasi GIGIH merupakan program pelatihan kompetensi komprehensif di jalur backend dan frontend engineer serta data analyst, dimulai dari pembelajaran di kelas sampai praktik melalui magang dan capstone project secara virtual.

YABB bersama para mitra merancang program ini untuk menyiapkan generasi muda Indonesia agar memiliki kompetensi teknis, pola pikir yang tepat, dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan. (mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler