JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diminta segera menyiapkan pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama untuk membaca doa di Monumen Nasional (Monas). Permintaan itu disampaikan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), M Nazaruddin, yang meyakini dalam waktu dekat ini akan ada orang yang digantung di Monas.
"Segera Jokowi siapkan Kepala Dinas (Kepala Kanwil Kementerian) Agama. Nanti kalau ada yang siapkan tali di situ biar ada yang doain," kata Nazaruddin usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (14/2).
Pernyataan Nazaruddin itu sebagai sindiran atas sumpah anas Urbaningrum yang bersedia digantung di Monas jika terbukti terlibat korupsi proyek Hambalang. Namun saat ditanya sosok yang perlu didoakan di Monas, Nazaruddin menjawab santai. "Kan sudah tahu," kelitnya.
Nazarudin kemarin diperiksa sebagai saksi untuk saksi dugaan korupsi di Korlantas Polri dengan tersangka Irjen (Pol) Djoko Susilo. Namun baik sebelum maupun setelah diperiksa, Nazaruddin terus menyerang bekas koleganya Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Suruh saja sekarang Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk bersih-bersih Monas," ungkap Nazarudin.
Kenapa Nazar berkata demikian? "Mana tahu sudah bersih kalau ada yang mau digantung di sana," kata Nazarudin.
Nazarudin menyatakan, dalam kasus Hambalang ini sudah banyak bukti tentang keterlibatan Anas. "Cuma bukti yang langsung ditransfer itu, itu (belum ditemukan, red). Yang lain banyak buktinya," papar Nazar sembari bergegas masuk ke mobil tahanan KPK.
Nama Anas memang kerap disebut Nazarudin terlibat Hambalang. Bahkan, Anas sudah pernah diperiksa saat kasus Hambalang masih dalam tahap penyelidikan.
Namun sampai saat ini status bekas Ketua Fraksi PD DPR itu masih tetap sebagai saksi. Anas dalam beberapa kesempatan membantah keterlibatannya di Hambalang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Ingatkan KPK Jangan Kerja karena Pesanan
Redaktur : Tim Redaksi