Yakin Indonesia Mampu Lahirkan Astronot

Rabu, 04 Oktober 2017 – 18:59 WIB
Tujuh guru astronot Indonesia dari program HESA di akademi antariksa di Huntsville, di Jakarta, Rabu (4/10). Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia pernah nyaris memiliki seorang astronot pertama bernama Pratiwi Pujilestari Sudarmono, tapi batal di detik-detik menjelang keberangkatan.

Namun, kegagalan itu bukan lantas menutup peluang putra asli Indonesia untuk mengangkasa.

BACA JUGA: Kami Astronot Cantik dari Indonesia

Dengan sumber daya manusia yang terbukti mumpuni di berbagai bidang, Indonesia diyakini mampu meloloskan seorang astronot untuk turut melakukan riset dan eksplorasi di stasiun ruang angkasa internasional (ISS).

Hal ini diyakini oleh pimpinan perusahaan perusahaan teknologi dan perangkat lunak industri terkemuka asal Amerika, Honeywell, Alex J Pollack.

“Sumber daya manusia Indonesia luar biasa. Mereka orang-orang yang pandai di bidang sains, teknologi, rekayasa teknik dan matematika, jadi bukan mustahil untuk menjadi astronot. Jika bukan saat ini maka generasi mendatang, saya sangat yakin,” kata President Honeywell Indonesia Alex J Pollack dalam acara penyambutan 7 guru Indonesia dari program HESA di akademi antariksa di Huntsville, di Jakarta, Rabu (4/10).

Pria bersahaja yang mengaku mencintai Indonesia ini bahkan menggambarkan kemampuan SDM di sini seperti kejeniusan “MacGyver”.

Serial film populer era 90-an yang diperankan oleh Richard Dean Anderson yang dengan kepandaiannya di bidang fisika dan teknik mampu menciptakan inovasi-inovasi baru secara cepat.

“Bukan hal yang sulit untuk menjadi pioner di bidang rekayasa enginering serta teknologi karena pada dasarnya orang-orangnya pandai layaknya MacGyver,” ujar pria yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Alex yang sudah tinggal di Indonesia sebelum era reformasi 1998 ini mengaku sangat memimpikan adanya putra-putri Indonesia yang menjadi astronot dan melakukan tugasnya di stasiun ruang angkasa internasional atau International Space Station (ISS).

“Mimpi saya sebelum pensiun adalah melihat generasi negeri ini menjadi astronot. Saya yakin kita mampu. Karena itu kami berharap agar pengalaman yang didapatkan guru selama pelatihan astronot di Amerika dapat menginspirasi murid-murid disekolah agar menjadi generasi yang berprestasi di bidang sains, rekayasa teknik, teknologi dan matematika,” ungkapnya. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler