Yakin Kurikulum Baru Bingungkan Guru

Senin, 21 Januari 2013 – 21:11 WIB
JAKARTA - Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Muhammad Fakri Ghafar mengaku bingung melihat struktur kurikulum 2013 yang akan diterapkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun ajaran 2013/2014 mendatang.

Salah satunya model tematik yang diintegrasikan di Sekolah Dasar.

Dia menilai struktur kurikulum SD memunculkan banyak masalah. Hal itu karena adanya integrasi mata pelajaran yang macam-macam. Seperti hilangnya IPA/IPS dan diintegrasikan menggunakan tematik. Di dalamnya juga ada Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPA, Agama dll.

"Ibarat minuman juice, banyak campurannya, tak bisa diminum lagi. Tematik integrasi sulit dilakukan. Saya bisa bayangkan gimana menyusun silabusnya, guru juga akan bingung menerapkannya," Muhammad Fakri saat memberikan pandangannya dalam RDPU dengan Panja Kurikulum di Komisi X DPR, Senayan, Senin (21/1).

Dalam RDPU yang dipimpin anggota Komisi X DPR Utut Adianto itu, dia mengatakan bahwa kurikulum 2013 hanya untuk mengurangi jumlah mata pelajaran.

Namun dia dibingungkan dengan pemisahan IPA dan IPS. Selain itu kurikulum 2013 akan banyak implikasi guru dan fasilitas di sekolah.

"Pikiran seperti ini kenapa bisa muncul untuk membenahi SD yang katanya penuh kemelut. Bagaimana kita tahu ada kemelut tanpa evaluasi selama 6 tahun terakahir," ujarnya mempertanyakan.

Kondisi serupa menurutnya juga terjadi pada SMP dan SMA. Dia mengakui ada perubahan mendasar dan cukup bagus di SMA karena adanya pikiran menghapus penjurusan IPA/IPS dan Bahasa, yang diganti dengan kelompok belajar bakat dan minat.

Namun tetap saja akan berimplikasi pada guru, fasilitas. Sementara persiapannya belum ada rancangannya.

"Lalu bagaimana kaitannya dengan otonomi daerah, karena apapun keputusan pusat, terusannya ke daerah selama ini lain. Kecuali BOS," kata Prof Muhammad Fakri menyarankan kurikulum 2013 dikaji lebih dalam lagi.(Fat/jpnn)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Pecahkan Bersama Persoalan Anggaran RSBI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler