Yakin Manjur, Turki Sambut Gelombang Pertama Vaksin China

Kamis, 31 Desember 2020 – 05:06 WIB
Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac, September lalu. Foto: ANTARA/HO-GT/Li Hao.

jpnn.com, ANKARA - Turki menerima pengiriman pertama vaksin COVID-19 dari Sinovac China pada Rabu (29/12) pagi. Pekan lalu, pemerintah setempat telah menyatakan bahwa vaksin itu aman dan efektif, berdasarkan hasil uji coba Fase III sementara.

Pengiriman 3 juta dosis tersebut merupakan bagian dari total 50 juta yang disepakati pemerintah Turki dengan pihak Sinovac.

BACA JUGA: LaNyalla Apresiasi Kerja Cepat Pemerintah Amankan 660 Juta Dosis Vaksin Corona

Gelombang pertama vaksin dimuat dari pesawat ke truk di Bandara Esenboga sebelum dibawa ke fasilitas penyimpanan kementerian kesehatan.

Di Twitter, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan pihak berwenang akan memulai inokulasi setelah menguji vaksin, sebuah proses yang akan memakan waktu 14 hari.

BACA JUGA: Disuntik Vaksin, Perawat Ini Malah Positif COVID-19

Turki merencanakan dosis pertama untuk pekerja kesehatan dan mereka yang berusia lebih dari 65 tahun.

Setelah itu, vaksinasi akan diberikan kepada mereka yang berusia lebih dari 50 tahun dan menderita setidaknya satu penyakit kronis, selain mereka yang berada di sektor tertentu atau lingkungan berisiko tinggi.

BACA JUGA: Duh, Seorang Petugas Kesehatan Overdosis Vaksin Covid-19

Kelompok ketiga akan mencakup orang-orang dewasa berusia muda dan sektor yang tidak termasuk dalam kelompok sebelumnya. Kelompok keempat mencakup semua sisanya yang tidak terdaftar.

Pekan lalu, peneliti Turki mengatakan analisis sementara menunjukkan vaksin itu efektif 91,25 persen.

Meskipun, pada saat itu, Koca mengatakan pihak berwenang yakin vaksin itu efektif dan aman, data uji coba, berdasarkan 29 infeksi, dipandang terlalu terbatas untuk persetujuan akhir.

Minggu ini, dua dokter Turki mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya beberapa minggu lagi mungkin diperlukan agar hasil uji coba Sinovac terbukti menentukan, karena ukuran sampel perlu bertambah.

Sinovac berusaha untuk mengkonsolidasikan data dari uji coba global di negara-negara seperti Brasil, Chili, Indonesia, dan Turki.

Secara terpisah, Turki telah setuju dengan Pfizer dan BioNTech untuk memasok 4,5 juta dosis vaksin mereka, sambil berupaya mengembangkan vaksin sendiri di tanah air.

Hal ini juga bertujuan untuk memproduksi vaksin Sputnik V COVID-19 Rusia di dalam negeri. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler