jpnn.com, DOHA - Kiprah Yassine Bounou di lapangan hijau penuh kejutan. Siapa sangka, kiper yang tak mendapat tempat di Atletico Madrid itu kini menjadi pahlawan Maroko di Piala Dunia 2022.
Bounou tampil gemilang saat Maroko menerkam Spanyol di 16 besar Piala Dunia 2022.
BACA JUGA: 16 Besar Piala Dunia 2022: Maroko Masuk Buku Rekor, Portugal Menggila
Duel Maroko vs Spanyol di Stadion Kota Pendidikan, Al Wakrah, Selasa (6/12/2022) malam WIB, berakhir 0-0 di waktu normal.
Bounou kemudian menjadi pahlawan Singa Atlas di babak adu penalti.
BACA JUGA: Piala Dunia 2022: Ini Kata Sergio Busquets soal Perihnya Tersingkir Lewat Adu Penalti
Kiper Sevilla itu membuat para pemain Tim Matador gigit jari. Bounou sanggup mementahkan dua tembakan penggawa Spanyol, Carlos Soler dan Sergio Busquets, sedangkan sepakan Pablo Sarabia gagal menembus gawang Maroko karena membentur mistar.
Kegagalan tiga penendang Spanyol itu membuat Tim Matador harus terhenti di 16 besar Piala Dunia Qatar 2022. Pasalnya, hanya satu dari empat penendang Maroko yang gagal.
BACA JUGA: Taklukkan Spanyol, Maroko Masuk 8 Besar Piala Dunia 2022, Dramatis
Singa Atlas pun berhak melaju ke perempat final dan Yassine Bounou dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Profil Yassine Bounou
Menariknya, Bounou bukanlah sosok yang asing bagi Spanyol. Dia sudah delapan tahun berada di Negeri Matador.
Pada 2012, Bounou merantau ke Spanyol untuk masuk Atletico Madrid B. Dia direkrut dari klub raksasa Maroko, Wydad Casablanca.
Bounou tampil gemilang bersama tim cadangan Atletico. Kiper kelahiran Montreal, Kanada itu bermain dalam 47 laga selama dua musim.
Dirinya promosi ke tim utama Atletico Madrid pada 2014 lalu. Sayang, Bounou kalah bersaing dengan sederet kiper top Los Rojiblancos, seperti Jan Oblak dan Miguel Moya.
Alhasil, selama 2014 hingga 2016, kiper 31 tahun itu dilempar oleh Atletico menuju klub divisi dua Liga Spanyol, Real Zaragoza.
Di sana, Bounou tampil brilian. Dia mampu mencatat 15 clean sheets dari 38 laga. Hal itu menarik minat klub La Liga, Girona untuk merekrutnya pada 2016.
Sinar Bounou mulai terlihat bersama klub berjuluk Blanquivermells tersebut. Selama empat musim membela Girona, dia tampil 84 kali dan mengemas 15 clean sheets.
Karier Bounou benar-benar berkembang saat bergabung dengan raksasa Spanyol, Sevilla, pada 2020.
Bounou berhasil mengamankan tempat sebagai kiper utama dan mencatat 53 clean sheets dari 120 laga.
Pemain bertinggi badan 192 cm itu, bahkan dinobatkan sebagai kiper terbaik La Liga pada 2021 lalu mengalahkan sederet penjaga gawang hebat, seperti Jan Oblak, Thibaut Courtois, hingga Marc-Andre ter Stegen.(transfermarkt/mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib