Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Hery Azumi Kecam Presiden AS

Kamis, 07 Desember 2017 – 12:42 WIB
Sekretaris Jenderal MDHW Hery Haryanto Azumi (2 dari kanan) di Ngaji Kitab Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ary bersama Habib Umar bin Hafidz dan jajaran syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (6/12). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel mendapat kecaman dari Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW).

Sekretaris Jenderal MDHW Hery Haryanto Azumi terang-terangan mengecam keputusan presiden kontroversial itu.

BACA JUGA: Jokowi Bakal Telepon Presiden Trump

Dia juga menyerukan kepada segenap pemimpin dunia untuk menjadikan Yerusalem sebagai simbol perdamaian dunia, kota suci umat Islam, Kristen, dan Yahudi.

"Kami mengecam keputusan Presiden Trump tersebut yang menjadikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Hery di sela-sela teleconference dan Ngaji Kitab Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ary bersama Habib Umar bin Hafidz dan jajaran syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rabu (6/12).

BACA JUGA: Jokowi Kecam Pernyataan Trump Soal Yerusalem

Menurut Hery, keputusan itu menjadi bukti Trump tidak memperhatikan proses perdamaian yang diraih dengan susah payah.

Selain itu, Hery menilai Trump memancing tumbuhnya radikalisme di mana-mana.

BACA JUGA: Tolak Kebijakan AS Melegalkan Penjajahan Israel di Palestina

Pria berkacamata itu mengatakan, Trump juga menjerumuskan dunia ke dalam konflik tak berkesudahan.

"Majelis Dzikir Hubbul Wathon meminta Presiden Joko Widodo untuk memimpin dunia guna mempertahankan harmoni dunia," kata Hery.

Selain itu, Hery juga mengajak para pemimpin dunia membuat konsensus perdamaian yang lebih permanen.

"Presiden Trump telah memprovokasi terjadinya konflik besar yang bisa menjerumuskan dunia ke dalam perang dunia," tegas Hery. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Janji Kampanye Trump yang Membakar Timur Tengah


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler