Yoyok Priyambodo Berikan Penghormatan Buat Korban Corona, Begini Caranya

Rabu, 22 April 2020 – 14:19 WIB
Seniman Yoyok Bambang Priyambodo saat menampilkan sebuah tarian yang diciptakannya untuk menghormati para korban pandemi COVID-19. Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, SEMARANG - Seorang seniman tari tradisional dari Kota Semarang, Jawa Tengah, Yoyok Bambang Priyambodo, menciptakan sebuah tarian sebagai bentuk penghormatan kepada para korban pandemi Corona (COVID-19).

"Selain penghormatan, tarian juga sebagai bentuk doa kami kepada yang meninggal, baik korban maupun tenaga medis, yang masih sakit, dan kepada keluarga yang ditinggalkan akibat pandemi COVID-19," katanya, Rabu (22/4).

BACA JUGA: Tahanan Dapat Tugas Membuat Peti Mati untuk Korban Corona

Dalam menciptakan tarian tersebut, pengasuh Sanggar Greget ini berkolaborasi dengan dua penari senior asal Kota Surakarta, yakni Djarot B. Darsono dan Eko Supendi.

"Kami lakukan secara online, baik latihan maupun penciptaan karya yang kemudian kami rekam masing-masing dan kami satukan," ujarnya.

BACA JUGA: Seruan Habib Rizieq terkait Penguburan Jenazah Korban Corona

Dirinya mengaku sangat prihatin dengan kondisi saat ini dan menyebut pandemi COVID-19 memberikan peringatan yang cukup keras kepada semua umat manusia untuk saling membantu.

Menurut dia, para korban pandemi COVID-19 harus diperlakukan secara baik, serta jangan sampai ada penolakan pemakaman jenazah.

BACA JUGA: Perampok Makin Nekat Banget

"Kami menyikapi banyak korban yang tumbang, bukan hanya pasien, namun juga tenaga medis. Ini sangat miris bagi saya pribadi sampai ada terjadi penolakan sehingga kita perlu tetap berpasrah kepada Tuhan, namun tidak menghilangkan semangat gotong royong dan humanis kita," katanya.

Dalam penyajian karyanya, Yoyok menyebut terdapat banyak simbol yang menggambarkan kondisi saat ini, mulai dari jeritan tangis, kesakitan, keluarga yang berduka, berdoa kepada Tuhan, menerima dan bersyukur, hingga semangat dalam berkarya.

"Hingga pada akhirnya kita melangkah berperang melawan sesuatu yang tidak kelihatan, namun harus disikapi dengan kepercayaan diri untuk menang. Serta harapan dan doa, 'pagebluk' segera berakhir," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tarian ini merupakan lanjutan dari karya kolaborasi yang pertama.

"Yang pertama sudah kami luncurkan di media sosial dan Youtube, kemudian kami susulkan karya yang kedua ini dengan harapan melalui karya ini banyak masyarakat yang menerima semangat dan inspirasi kami," kata Yoyok. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler