Yuddy: Pak Jokowi Marah jika Tahu...

Selasa, 01 Desember 2015 – 16:57 WIB
Yuddy Chrisnandi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - MANADO - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi kecewa melihat beberapa instansi layanan publik di Kota Manado yang dikunjunginya.

Contohnya di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Manado. Sampai di sana, Yuddy langsung menyoroti parkiran di depan Kantor BPN yang semrawut.

BACA JUGA: PARAH, Teman-teman Sopir Lamborghini Maut Selfi dan Cengegesan di Kantor Polisi

"Ini parkirannya sangat semrawut sehingga masyarakat sulit untuk parkir di sini. Harus segera diperbaiki," kata Yuddy, Selasa (1/12).

Saat tiba di kantor pelayanan, Yuddy langsung menuju ke kerumunan ibu-ibu yang ingin membuat sertifikat tanah. Dia meminta agar masyarakat tidak sungkan untuk mengadu jika ada pelayanan yang kurang.

BACA JUGA: Kasatlantas Sebut Lamborghini Maut dan Ferrari Cuma Jalan Beriringan, Percaya?

Salah seorang pembuat sertifikat tanah, Ny Sisi mengadukan mengenai lamanya proses pembuatan sertifikat. Dia mengatakan, sudah dua bulan lalu mengurus namun belum mendapatkan sertifikat yang dimaksud. 

"Sertifikat tanah saya sudah dua bulan tidak jelas statusnya. Saya ke sini tetapi tidak pernah ada hasil," kata Sisi.

BACA JUGA: Rekaman CCTV: Begini Gerak-gerik Ferrari Saat Lamborghini Maut Seruduk STMJ

Menanggapi hal tersebut, Menteri Yuddy meminta pejabat BPN untuk membantunya. "Jangan sampai masyarakat terabaikan karena ini merupakan tugas utama aparatur sipil," ujar Yuddy. 

Kepala Kantor BPN setempat, H.R. Muntolo mengatakan sertifikat sudah terbit dan tinggal diserahkan. "Sertifikatnya sudah selesai, ibu tinggal ambil saja," kilahnya.

Kantor Kecamatan juga tidak luput dari blusukan Yuddy. Usai meninjau kantor BPN, Yuddy langsung menuju kantor Kecamatan Wenang. Saat ditanya dimana camatnya, seluruh staf mengatakan yang bersangkutan sedang ada acara.

Namun, beberapa menit kemudian, Camat Donald Sambuaga tiba. Dia mengaku tengah menghadiri pertemuan RT dan RW yang diselenggarakan di Hotel Sahid Teling. Mendengar acara tersebut, Menteri Yuddy sempat kaget karena pertemuan RT dan RW saja dilaksanakan di hotel.

"Seharusnya bapak tanya di kantor-kantor pemerintahan. Aturan soal larangan rapat di luar kantor itu kan masih berlaku, hati-hati, kalau ke depan masih dilakukan maka bapak bisa kena sanksi, apalagi pertemuan ini hanya sekitar 100 orang kata bapak," tegas Yuddy.

Kunjungan selanjutnya yaitu ke kantor Polresta Manado. Di sana Yuddy melihat pelayanan seperti pembuatan SKCK dan pengaduan. 

Menurut Yuddy, pelayanannya sudah baik namun fasilitas yang ada masih sangat kuno. Misalnya saja seperti alat cap tiga jari yang masih menggunakan tinta dan bantalan yang dipakai sudah sangat usang.

"Ini harus diganti. Alatnya masih seperti jaman dahulu, harus diperbaharui. Saya akan laporkan ke Polri," ucap Yuddy.

Kunjungan Yuddy selanjutnya yaitu ke kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Manado. Menurutnya, pelayanan di Dukcapil sudah baik, yang terpenting para pegawainya dalam memberikan pelayanan harus selalu senyum dan ramah.

Yuddy juga sempat bercakap-cakap dengan masyarakat yang mengurus surat-surat berharga. Salah satunya bernama Minka yang mengaku sudah dua bulan mengurus surat kependudukan namun belum selesai.

"Saya sudah bulan bolak balik ke sini tetapi belum juga selesai. Sementara saya punya anak yang masih sekolah," kata Minka.

Mendengar hal tersebut, Menteri Yuddy langsung meminta kepada jajaran Dukcapil Manado agar segera diselesaikan. Dikatakan, masyarakat tidak boleh dipersulit dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga, atau surat-surat lainnya.

"Pak Jokowi akan marah jika tahu masih ada warga yang dipersulit dalam mengurus surat berharga. Jadi ibu itu harus segera dibantu, kasihan," tegas Yuddy.

Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu juga menjadi objek kunjungan Menteri Yuddy. Dia meminta agar jajaran di BPPT segera melakukan evaluasi pelayanan. Menurutnya, jika ada pelayanan yang bisa dipercepat maka harus dipercepat.

"Pengurusan SIUP di DKI tidak sampai satu jam, dan di Surabaya hanya tiga jam. Jadi harus ada kesigapan sumber daya manusianya," kata Yuddy. 

Dia mengatakan, ke depan jika ada masyarakat yang ingin membuka usaha tidak perlu ada ijin, Pemda bisa menjadikan syarat. Karena jika menunggu ada ijinnya maka akan lama.

"Nanti ke depan akan ada persaingan dengan daerah lain. Ini kantor masa depan yang akan menentukan tingkat pembangunan masyarakat di Manado. Jadi pelayanannya mesti ramah dan baik," tandas Yuddy. (esy/jpnn)‎

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... WOW! Lihat Nih Rekaman CCTV Saat Ferrari Balapan dengan Lamborghini Maut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler