jpnn.com, JAKARTA - Pihak RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan menjelaskan kronologi seorang pasien Covid-19 yang viral di media sosial karena mengamuk di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Pasar Minggu Yudi Amiarno mengatakan awalnya pada 18 Juni 2021 pukul 10.00 WIB, pasien tersebut datang ke IGD rumah sakit.
BACA JUGA: Petugas RS Sengaja Tularkan Hepatitis C ke Pasien
"Pasien Tuan X, 38 tahun, datang ke IGD RSUD Pasar Minggu, tanggal 18 Juni 2021 jam 10 pagi dengan membawa hasil swab PCR rontgen positif Covid-19," kata Yudi dalam keterangan resmi, Kamis (24/6).
Selanjutnya pasien tersebut dilayani pihak rumah sakit. Pasien kemudian dipindahkan ke ruang transit pada pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Viral, Pasien Covid-19 Mengamuk di RSUD Pasar Minggu, Satpam yang Amankan Ikut Terpapar
"(Pasien) dipindahkan ke ruang transit jam 14 untuk dilanjutkan tata laksana sesuai dengan pedoman. Kondisi ruang transit IGD pada saat itu dalam posisi penuh," ujar Yudi.
Pada 19 Juni 2021, pukul 09.00 WIB, pasien tiba-tiba menyerang dokter jaga secara verbal dan fisik.
BACA JUGA: Ruangan Perawatan Pasien Covid-19 sudah Penuh, RS Terpaksa Buat Tenda Darurat
Yudi tidak menjelaskan penyebab pasien tersebut menyerang tenaga kesehatan.
"Petugas berusaha menenangkan pasien dengan melakukan edukasi. Namun, pasien tetap tidak kooperatif dan tetap berusaha menyerang petugas," ujar Yudi.
Dokter jaga pun akhirnya memanggil petugas keamanan untuk membantu menenangkan pasien.
Saat itu dua petugas keamanan berada di luar zona merah Covid-19 di area rumah sakit.
"Karena kondisi pasien yang tidak tenang sehingga tim sekuriti masuk zona merah tanpa sempat mengenakan APD (alat pelindung diri) level 3," ujar Yudi.
Penyerangan itu membuat APD yang dikenakan dokter jaga rusak.
"Pasien dilakukan fiksasi dengan bantuan alat listrik. Penyerangan menyebabkan hazmat yang digunakan oleh dokter jaga saat itu sobek, sehingga dokter harus segera mengganti hazmat," ujar Yudi.
Sebelumnya, peristiwa itu viral di media sosial.
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan pasien itu mengamuk karena ingin segera mendapat kamar untuk isolasi.
"(Pasien) mengamuk karena mereka menginginkan kamar dengan segera sehingga terjadilah seperti orang melarikan diri," kata Bambang saat dikonfirmasi, Rabu (23/6).
Bambang juga membenarkan bahwa dua satpam yang mengamankan pasien itu tidak memakai APD lengkap.
"Menurut informasi kepala puskesmas (Kecamatan Pasar Minggu) satpam itu sudah terpapar Covid-19," ujar Bambang.(cr1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi