jpnn.com, JAKARTA - Cendekiawan Yudi Latif mengatakan, dampak virus corona (covid-19) berbeda-beda di setiap negara.
Pria 55 tahun itu menambahkan, ada negara yang terkena dampak sangat parah. Namun, ada juga yang bisa melakukan recovery dengan cepat.
BACA JUGA: Yudi Latif Mundur, Ada Apa di Internal BPIP?
“Apa yang membedakan? Coba kita perhatikan. Jarak dari Wuhan (Tiongkok) itu ke negara-negara Asia timur begitu dekat. Taiwan survive cepat. Korea pulih cepat. Jepang punya kemampuan begitu cepat," katanya saat menjadi pembicara webinar bertajuk Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Agama dan Kebudayaan, Selasa (7/7).
Dia menambahkan, negara-negara yang punya ketahanan budaya dan national identity memiliki kesanggupan untuk menghadapi krisis jauh lebih efektif.
BACA JUGA: Pujian Anak Buah Prabowo untuk Tradisi Baru dari Yudi Latif
“Kita lihat misalnya Jepang, Korsel, Taiwan, Vietnam, Selandia Baru, dan Jerman. Negara-negara dengan national identity-nya yang kuat itu mampu mengatasi ancaman krisis secara lebih efektif," katanya.
Yudi menjelaskan, untuk menghadapi krisis perlu dibangun identitas nasional.
Jika identitas nasional sudah dibangun dan menjadi kebanggaan bersama, Yudi meyakini, negara-negara tersebut, termasuk Indonesia, dapat melewati berbagai macam tantangan.
"Ini dibangun antara lain dibangun oleh adanya share experience, kebertautan secara yang sama. Ada share velue. Namun, yang paling penting namanya share pride atau kebanggaan yang sama,” sambung Yudi.
Mantan kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyampaikan, pandemi covid-19 harus dijadikan pelajaran yang cukup berharga untuk membangun indentitas nasional secara kolektif.
"Ada peluang bagi mereka yang mau belajar. Sekarang apa yang bisa kita petik pelajaran dari covid ini," tutur Yudi.
Webinar bertajuk Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Agama dan Kebudayaan sendiri merupakan inisiasi DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK).
Acara itu juga menghadirkan Guru Besar UIN Jakarta Azyumardi Azra, Cendekiawan Daniel Dhakidae, dan Budayawan Radhar Panca Dahana. Sementara itu, Ketua Umum PGK Bursah Zarnubi menjadi pemandu acara. (jos/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Ragil