Yuk Lindungi Harimau Sumatera!

Senin, 22 Mei 2017 – 19:38 WIB
Harimau. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, DHARMASRAYA - Upaya penyelamatan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) saat ini sangat mendesak dilakukan semua pihak.

Semua harus terlibat baik pemerintah, swasta, NGO, peneliti, maupun masyarakat.

BACA JUGA: Ternyata, Harga Kulit Harimau Mahal Banget

Data per 2014 tercatat Harimau Sumatera hanya tersisa 350 ekor.

Dalam rangka itu, Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) melalui salah satu misi dalam program konservasi membangun Lembaga Konservasi Khusus yang diberi nama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD).

"Kepedulian dan keberpihakan untuk kelestarian satwa liar khususnya Harimau Sumatera sepatutnya merupakan gerakan bersama," kata Hashim Djojohadikusumo, pendiri YAD yang juga praktisi ekonomi dalam diskusi bertajuk Harimau Sumatera dan Upaya Konservasinya' di Kabupaten Dharmasraya, Senin 22/5).

Menurutnya, dalam gerakan bersama itu, setiap pihak punya peran masing-masing untuk melakukannya.

"Saya sebagai praktisi ekonomi merasa terpanggil untuk berkontribusi melalui PR-HSD untuk Harimau Sumatera. Dan akan menyusul sumbangsih kami untuk pelestarian satwa liar lainnya seperti badak dan orangutan," ujar Hashim.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyambut baik inisiatif dari masyarakat untuk upaya konservasi satwa.

"Ini merupakan pijakan bagi semua pihak untuk melanjutkan dan meningkatkan rintisan-rintisan dalam upaya konservasi Harimau Sumatera. Upaya semua pihak yang terlibat dalam konservasi Harimau Sumatera bahkan menjadi semakin bersemangat dengan akan diresmikannya PR-HSD," ujar Kepala BKSDA Sumbar Toto Indraswanto.

Catrini Kubontubuh selaku direktur eksekutif YAD menambahkan pihaknya bangga menjadi bagian dari para penggiat konservasi Harimau Sumatera.

"Harapannya melalui PR-HSD bisa memberikan sumbangsih untuk peningkatan berbagai upaya konservasi, mulai dari rescue, rehabilitate dan release atau 3R," imbuhnya.

Sekedar informasi, Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD) didirikan sebagai salah satu sumbangsih kepedulian YAD untuk meningkatkan upaya konservasi Harimau Sumatera.

PR-HSD terdiri dari enklosur yang dibangun sangat mirip dengan habitat asli Harimau Sumatera di lahan seluas 10 hektar.
Tahap awal dibangun dua enklosur dengan ukuran 50x50 meter persegi dilengkapi dengan kandang jepit dan kandang treatment untuk perawatan harimau.

Pembangunan tahap selanjutnya direncanakan dalam luasan enklosur yang lebih besar.

PR-HSD direncanakan diresmikan tahun ini juga. Harimau yang sedang dirawat di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) ASTI di Gadog, Jawa Barat bakal dikirimkan ke Sumatera Barat.

Sementara, satu enklosur lain ditujukan untuk menampung harimau konflik yang sering terjadi di kawasan hutan Sumbar. (wah/rmol/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler