DATANGNYA Ramadan tahun ini tak ingin disia-siakan Yulia Rachman. Mantan istri ilionis Demian Aditya itu telah berniat untuk memanfaatkan waktunya secara maksimal untuk menjalankan ibadah selama di bulan puasa ini. Niat itu sudah ditunjukkan dengan mengubah penampilannya dengan hijab dan rajin mengikuti kegiatan majelis taklim.
Bagi Yulia Rachman, dirinya sangat percaya setiap aktivitas religius yang dijalaninya selama ini ada pahalanya. Misalnya, salat lima waktu dan salat tahajud. Semua, lanjut Yulia, sudah tertuang dalam kitab suci. Apalagi, Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim.
Berbeda dengan pelaksanaan ibadah puasa tahun lalu, Yulia belum menggunakan hijab, tidak seperti yang sekarang. Dia meyakini dengan berhijab mampu menjadikan dirinya sebagai muslimah yang baik. Menurutnya, dengan bulan spesial ini dirinya ingin sekali mendapatkan bonus dari sang Khalik.
"Ini adalah bulan yang spesial. Sesuatu yang spesial dari Allah. Kita mencari semaksimal mungkin untuk mendapatkan bonus dari Allah, yang kita enggak pernah tahu," katanya saat ditemui Epicentrum, Jakarta Selatan.
Karena itulah, Yulia sangat antusias menyambut Ramadan. Dirinya ingin mendapatkan pahala yang maksimal dengan melakukan berbagai aktivitas religius tersebut. Sekaligus menambah wawasannya tentang agama. Dan di Ramadan kali ini, dirinya ingin sekali berdoa untuk kesehatan Rahmatan Lil Alamin. Terutama untuk kesehatan keluarga dan anak-anaknya. Serta diberikan rezeki yang barokah.
"Saya harus cari ilmu untuk batin. Kan puasa harus memahami makna puasa. Jadi, enggak cuma mengosongkan perut dan menahan dahaga. Itu kan zaman TK (taman kanak-kanak)," ucapnya.
Bahkan anak sulungnya, Kayla Aura Fabhian, kata Yulia, tidak akan diberikan reward dalam menjalani ibadah puasa. Baginya, reward adalah urusan duniawi yang tak bisa dicampur adukkan dengan religiusitas. "Enggak boleh memberikan reward dalam ibadah. Kalau saya mengajarkan anak ibadah itu, harus kasih tahu artinya ibadah itu apa. Masalah reward itu urusan dunia soalnya," jelasnya.
Sebagai orangtua Yulia, memberikan dukungan supaya anaknya tersebut semangat menjalankan ibadah. Misalnya, kewajibannya saat ini adalah menyiapkan menu istimewa saat berbuka puasa dan sahur. "Aku selalu bilang memiliki masakan khusus buat mereka. Semua masakan aku pakai nama cinta," paparnya.
Yulia menuturkan, anak sulungnya paling suka masakan berkuah. Misalnya sop jagung. Rasanya akan jauh lebih nikmat apabila sop itu disajikan saat masih hangat. "Buat anak kecil itu kan harus berselera," jelasnya.
Ramadan kali ini, diakui Yulia, harus khatam Alquran. Karena puasa di tahun lalu, diakui Yulia tidak ada target dalam mengkhatam Alquran. Selain itu,Yulia pun berkeinginan untuk melaksanakan salat tarawih pun tidak akan bolong-bolong. ”Karena aku ingin hari kemenangan ini bener-bener mendapat ridho dari Allah SWT,” tandasnya. (deny)
Bagi Yulia Rachman, dirinya sangat percaya setiap aktivitas religius yang dijalaninya selama ini ada pahalanya. Misalnya, salat lima waktu dan salat tahajud. Semua, lanjut Yulia, sudah tertuang dalam kitab suci. Apalagi, Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim.
Berbeda dengan pelaksanaan ibadah puasa tahun lalu, Yulia belum menggunakan hijab, tidak seperti yang sekarang. Dia meyakini dengan berhijab mampu menjadikan dirinya sebagai muslimah yang baik. Menurutnya, dengan bulan spesial ini dirinya ingin sekali mendapatkan bonus dari sang Khalik.
"Ini adalah bulan yang spesial. Sesuatu yang spesial dari Allah. Kita mencari semaksimal mungkin untuk mendapatkan bonus dari Allah, yang kita enggak pernah tahu," katanya saat ditemui Epicentrum, Jakarta Selatan.
Karena itulah, Yulia sangat antusias menyambut Ramadan. Dirinya ingin mendapatkan pahala yang maksimal dengan melakukan berbagai aktivitas religius tersebut. Sekaligus menambah wawasannya tentang agama. Dan di Ramadan kali ini, dirinya ingin sekali berdoa untuk kesehatan Rahmatan Lil Alamin. Terutama untuk kesehatan keluarga dan anak-anaknya. Serta diberikan rezeki yang barokah.
"Saya harus cari ilmu untuk batin. Kan puasa harus memahami makna puasa. Jadi, enggak cuma mengosongkan perut dan menahan dahaga. Itu kan zaman TK (taman kanak-kanak)," ucapnya.
Bahkan anak sulungnya, Kayla Aura Fabhian, kata Yulia, tidak akan diberikan reward dalam menjalani ibadah puasa. Baginya, reward adalah urusan duniawi yang tak bisa dicampur adukkan dengan religiusitas. "Enggak boleh memberikan reward dalam ibadah. Kalau saya mengajarkan anak ibadah itu, harus kasih tahu artinya ibadah itu apa. Masalah reward itu urusan dunia soalnya," jelasnya.
Sebagai orangtua Yulia, memberikan dukungan supaya anaknya tersebut semangat menjalankan ibadah. Misalnya, kewajibannya saat ini adalah menyiapkan menu istimewa saat berbuka puasa dan sahur. "Aku selalu bilang memiliki masakan khusus buat mereka. Semua masakan aku pakai nama cinta," paparnya.
Yulia menuturkan, anak sulungnya paling suka masakan berkuah. Misalnya sop jagung. Rasanya akan jauh lebih nikmat apabila sop itu disajikan saat masih hangat. "Buat anak kecil itu kan harus berselera," jelasnya.
Ramadan kali ini, diakui Yulia, harus khatam Alquran. Karena puasa di tahun lalu, diakui Yulia tidak ada target dalam mengkhatam Alquran. Selain itu,Yulia pun berkeinginan untuk melaksanakan salat tarawih pun tidak akan bolong-bolong. ”Karena aku ingin hari kemenangan ini bener-bener mendapat ridho dari Allah SWT,” tandasnya. (deny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadan, Inul Tetap Goyang Ngebor tapi tak Seronok
Redaktur : Tim Redaksi