Yuliardi Qamal: Selama Ini Harga Tes PCR Lebih Mahal daripada Tiket Pesawat

Senin, 16 Agustus 2021 – 19:10 WIB
Masyarakat menyambut gembira harga tes PCR diturunkan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, PONTIANAK - Banyak kalangan menyambut gembira pernyataan Presiden Jokowi yang meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga atau tarif tes Polymerase Chain Reaction (PCR) ke kisaran Rp450 ribu hingga Rp550 ribu.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalbar mengatakan, harga tes PCR yang selama ini Rp900 ribu menjadi momok bagi pelaku usaha dan masyarakat saat hendak berpergian dengan menumpang pesawat.

BACA JUGA: Beredar Surat soal Penurunan Tarif, Sebegini Kimia Farma Mematok Harga Tes PCR

"Biaya tes PCR selama ini memang menjadi momok dan penghalang bagi orang yang ingin melakukan perjalanan atau berpergian sebab kadang biayanya lebih mahal dari tiket tujuan penerbangan," ujar Ketua APINDO Kalbar Andrea Acui Simanjaya di Pontianak, Senin (16/8).

Belum lagi jika ada perubahan jadwal penerbangan yang menyebabkan hasil tes PCR dengan harga yang tinggi masa berlakunya jadi kadaluarsa.

BACA JUGA: Apa Saja Komponen Penetapan Tarif Tes PCR Hingga Rp1,2 Juta?

"Dampak harga tinggi sangat besar termasuk sektor ekonomi di daerah atau negara ini. Dengan penurunan tentu menjadi jawaban terhadap persoalan berpergian masyarakat terutama ke luar provinsi dengan menggunakan pesawat," jelasnya.

Ketua PHRI Kalbar Yuliardi Qamal juga menyambut baik. Dengan harga PCR turun diharapkannya mobilitas pelaku usaha atau masyarakat ke Kalbar lebih ramai. Sehingga bisa berdampak kepada hunian di hotel - hotel di Kalbar.

BACA JUGA: Densus 88 Bergerak ke Surabaya Saat Pagi Buta, Bapak Edi Ditangkap

"Selama ini harga tes PCR lebih mahal daripada tiket. Jadi orang kebanyakan berpikir ulang atau menunda dulu karena mahal PCR. Kalau PCR turun saya yakin akan lebih ramai orang ke Kalbar dan kami bisa lebih banyak melayani tamu. Dengan demikian usaha kami jalan dan daerah ekonominya bisa bergerak," kata dia.

Sambutan baik juga data dari masyarakat di Kota Pontianak, Ari. Menurut selama ini memang cukup berat untuk membayar PCR dengan harga mencapai Rp900 ribu.

"Mau tidak mau kami harus membelinya asalkan bisa memenuhi urusan di luar kota. Dengan rencana turunnya harga PCR kami sangat menyambut baik apalagi ekonomi masyarakat saat ini cukup sulit," jelas dia.

Dia berharap harga tes PCR terus bisa lebih murah lagi karena yang berpergian ke luar kota tidak semuanya orang berduit.

"Di sinilah peran pemerintah harus ada. Pesawat tak hanya digunakan orang yang berduit saja, orang biasa pun gunakan pesawat saat ini sebagai moda transportasi urusan antarprovinsi. Selama ini saya ada 25 kali ke luar provinsi dan kebijakan mulai rapid test, antigen dan PCR harus saya penuhi," katanya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
harga tes PCR   tes PCR   Jokowi   PHRI  

Terpopuler