"Awalnya trennya mencapai Rp 700 miliar, kemudian Rp 800 miliar, dan lama-lama naik terus menjadi Rp 1 triliun dan terakhir Rp 1,5 triliun. Maka itu, kita targetkan tahun depan bisa capai Rp 3 triliun," ungkap Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar di Gedung Kemenag , Thamrin, Jakarta, Senin (6/8).
Untuk mencapai target lebih, lanjut Nasaruddin, pihak Kemenag juga tengah melakukan pembenahan dalam mengatur mekanisme zakat. Sehingga, diharapkan para penyalurr zakat dapat menyalurkan zakatnya secara profesional.
"Kita harus melakukan pembenahan karena saat ini banyak otang yang memberikan zakat secara langsung kepada sasarannya dan tidak melalui Baznas. Kalau melalui Baznas Pusat, maka maka registrasinya dapat terukur berapa besar pengeluarannya. Jadi ini luar biasa seandainya zakat bisa didayagunakan dan sangat berarti buat umat," paparnya.
Lebih lanjut Nasaruddin menambahkan, zakat profesional yang dimaksudkan oleh pemerintah bisa didapat dari 2,5 persen gaji karyawan. "Jadi, bisa juga nanti setiap karyawan yang berkenan, gajinya secara otomatis disisihkan untuk zakat," imbuhnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinilai Kebablasan, Ustadz Taufiqurrahman Ditegur KPI
Redaktur : Tim Redaksi