jpnn.com, JAKARTA - Zenius menghadirkan aplikasi baru untuk mendukung belajar bagi anak-anak sekolah dasar (SD), yakni ZeniusLand.
Platform itu dirancang khusus mengembangkan kemampuan fundamental dan cara berpikir kritis siswa SD di Indonesia.
BACA JUGA: Zenius Gelar Kompetisi, Banjir Hadiah Lebih Dari Rp1 Miliar
“Aplikasi ini diharapkan bisa memotivasi siswa-siswi di Indonesia untuk belajar dengan cara yang menyenangkan," kata Founder dan Chief Education Officer Zenius Sabda P.S dalam siaran persnya, Jumat (1/10).
Dia mengarakan aplikasi itu menyediakan permainan edukatif untuk meningkatkan kecerdasan kognitif maupun emosional anak.
BACA JUGA: Telkomsel-Zenius Umumkan Pemenang Ilmupedia Berani Jawab Season 2
Selain itu, platform tersebut bisa menambah semangat lantaran bisa mengenalkan karakter animasi yang beragam.
"Jika siswa sudah menumbuhkan kecintaan belajar, maka niscaya mereka akan memiliki motivasi lebih,” tuturnya.
BACA JUGA: Telkomsel dan Zenius Mengumumkan Daftar Nama 96 Siswa Peraih Beasiswa
Dia menagatakan ZeniusLand sejalan dengan visi Zenius untuk menumbuhkan kecintaan terhadap belajar sejak dini.
Siswa SD bisa menguasai Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris melalui metode gim yang seru.
Dengan ZeniusLand, siswa bisa memulai petualangan dalam mengejar ilmu pengetahuan bersama Tiga Sekawan, yang perlu digali sejak dini untuk kemampuan logika, Imaji untuk imajinasi, dan Aksa untuk literasi.
ZeniusLand adalah aplikasi yang dirancang sebagai arena belajar sambil bermain yang aman untuk anak usia pendidikan SD saat ini.
Platform tersebut dilengkapi dengan kurikulum Zenius yang didesain khusus anak usia 7-12 tahun.
Video materi belajar yang disajikan dalam bentuk dongeng, hingga penjelasan konsep yang dipandu dengan karakter Tiga Sekawan.
Pada tahap awal, ZeniusLand menghadirkan lebih dari 40 video pembelajaran, 200 pertanyaan, dan 40 materi pembelajaran interaktif untuk siswa kelas 4-6 SD.
Platform itu tersedia di Android, dan akan hadir di platform iOS. Untuk mendapatkan, pengguna bisa mengakses dengan basis langganan sebesar Rp800 ribu per tahun. (ddy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Dedi Sofian