jpnn.com, PURBALINGGA - Ratusan santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Syifaul Qulub Kabupaten Serang, Banten, menziarahi makam K.H. Hisyam Abdul Karim di Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (15/10).
Kiai Hisyam semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang mendirikan Ponpes Roudlotus Sholichin Sholichat, Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.
BACA JUGA: Sahabat Ganjar Sukses Bikin Kota Padang Bergemuruh lewat Pesta Rakyat
Di pesantren itu pula Kiai Hisyam dimakamkan. Ulama kelahiran 8 Agustus 1909 yang wafat pada 12 Januari 1989 itu merupakan kakek dari Siti Atikoh, istri mantan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Ustaz Ahmad Jaelani yang memimpin santri Ponpes Syifaul Qulub menziarahi makam Kiai Hisyam mengatakan kegiatan tersebut merupakan hal rutin. Menurut dia, biasanya ziarah tersebut dilaksanakan setiap Rabiulawal atau bulan kelahiran Nabi Muhammad.
BACA JUGA: Kunjungi Lombok, Ganjar & Keluarga Langsung Diajak TGB ke Warung Kuliner Khas NTB
"Kegiatan zirah merupakan salah satu pelajaran bagi para santri, khususnya mencari keberkahan, bukan hanya dari pendidikan, tetapi bagaimana mereka mengenang para ulama," tutur Ustaz Jaelani.
Ponpes Syifaul Qulub itu menjelaskan alasannya mengajak ratusansantrinya menziarahi makam Kiai Hisyam. Menurut Ustaz Jaelani, dirinya masih punya pertalian darah dengan ulama yang dikenal dengan panggilan Mbah Hisyam itu.
BACA JUGA: Nelayan Pesisir Ganjar Yakin Sektor Perikanan Situbondo Meningkat dengan Cara Ini
Ustaz Jaelani menuturkan neneknya yang bernama Nyai Maryumi merupakan adik kandung Kiai Hisyam.
“Beliau (Mbah Hisyam) selain merupakan ulama, merupakan eyang langsung kami,” ucap Jaelani.
Lebih lanjut Ustaz Jaelani menjelaskan Kiai Hisyam merupakan sosok yang alim. Pendiri Ponpes Roudlotus Sholichin Sholichat Kalijaran itu dikenal sebagai pengajar yang baik dan patut dijadikan teladan.
“Jadi, walau jaraknya (makam Kiai Hisyam) cukup jauh (dari Banten), kami tempuh," tambahnya.
Setelah berziarah, Ustaz Jaelani dan para santrinya juga mendoakan Ganjar Pranowo yang juga cucu mantu Mbah Hisyam. Doa itu untuk menguatkan Ganjar yang saat ini menjadi bakal capres Pemilu 2024.
"Kami yang bagian lagsung dari keluarga berusaha mencari cara bagaimana bisa memberikan kebaikan bagi beliau (Ganjar). Walau secara langsung tidak bisa, kami lakukan melaui doa-doa seperti ini," imbuhnya.
Oleh karena itu, Ustaz Jaelani dan para santrinya bermunajat agar kelak Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024 dan menjadi Presiden RI. Dia mengharapkan Ganjar akan memajukan pesantren sebagaimana cita-cita Mbah Hisyam.
“Mudah-mudahan Mas Ganjar selamat sampai dilantik menjadi presiden. Kami juga berharap Mas Ganjar bisa mempertahankan kepribadiannya seperti saat memimpin Jawa Tengah," tandasnya.
Salah satu anggota rombongan ziarah, M Misri, juga mendoakan Ganjar diberi kemudahan dalam menghadapi Pilpres 2024.
Warga Kampung Ciparai, Kecamatan Cinangka, Kabupten Serang, itu mendoakan segala harapan Ganjar terkabul.
"Semoga hajat Pak Ganjar dikabulkan Allah. Dilancarkan pula segala urusannya," kata Misri.
Adapun Pengasuh Ponpes Roudlotus Sholichin Sholichat K.H. Achmad Mustahid Billah menyebut kunjungan Ustaz Jaelani dan para santri Ponpes Syifaul Qulub itu seperti pulang kampung.
Paman Siti Atikoh itu menganggap para santri Ponpes Syifaul Qulub sebagai bagian dari keluarga besar Ponpes Roudlotus Sholichin Sholichat Kalijaran.
"Ustaz Jaelani dan para santrinya merupakan bagian dari keluarga besar Kalijaran. Kunjungan kali ini terasa seperti acara pulang kampung atau mudik di hari Lebaran," kata Kiai Achmad. (jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan Ponpes dan Masyarakat Apresiasi Pembangunan Drainase dari Ganjar Untuk Semua
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan