Zinedine Zidane Pernah Bilang 'Saya Ingin 10, 11 dan 12'

Sabtu, 03 Juni 2017 – 22:33 WIB
Foto: Marca

jpnn.com, CARDIFF - Lima belas tahun lalu, Zinedine Zidane mengucapkan keinginan besar ketika sebagai pemain, membawa Real Madrid menjadi juara Liga Champions pada 2002. Gelar ke-9 buat El Real saat itu.

"Saya ingin la decima (ke-10), undecima (ke-11), dan duodecima (ke-12),” kata Zidane saat diwawancarai Marca pada 2003.

BACA JUGA: Buffon Bawa Misi Tersembunyi di Final Liga Champions

Zidane sudah mewujudkan dua di antara tiga mimpi tersebut. La decima sudah diraihnya saat menjadi asisten Carlo Ancelotti pada 2014. Kemudian, musim lalu, ketika menjadi entrenador penuh, Zidane berhasil meraih trofi kesebelas atau undecima. Artinya, tinggal satu mimpi lagi yang belum terpenuhi. Yakni, gelar ke-12 Real di Liga Champions atau duodecima.

Jelas, tak mudah untuk mewujudkan mimpi tersebut. Sebab, Juventus yang menjadi lawan pada final Liga Champions di Millenium Stadium, Cardiff, dini hari nanti (siaran langsung SCTV pukul 01.45 WIB) adalah lawan yang menyulitkan.

BACA JUGA: Cardiff Mendukung Madrid dan Berdoa Bale jadi Starter

Apalagi, sejumlah mitos menghantui perjuangan Sergio Ramos dkk. Salah satunya, mitos juara bertahan tak pernah bisa back-to-back alias kembali juara pada musim berikutnya. Saat masih menjadi pemain, Zidane pernah merasakan kutukan juara bertahan. Momen pahit itu dirasakan Zidane saat masih menjadi penggawa Juventus musim 1996–1997. Juve yang menjadi kampiun Liga Champions 1996 gagal back-to-back setahun kemudian. Mereka kalah 1-3 oleh Borussia Dortmund.

Zizou –sapaan akrab Zidane– tak ingin kutukan itu terulang pada anak asuhnya musim ini. ”Ketika Anda kalah pada laga final, perasaan akan jadi tak keruan. Tapi, inilah sepak bola,” paparnya kepada Goal. ”Saya bisa menerima apa yang sudah diberikan sepak bola untuk saya,” ungkap eks pemain timnas Prancis itu.

BACA JUGA: Ramos: Madrid Punya Janji Kencan dengan Sejarah

Nah, demi mengejar satu mimpi yang belum terwujud, Zidane pun melakukan berbagai upaya. Termasuk menggunakan klip dari film kolosal tentang perjuangan Kerajaan Sparta yang berjudul 300. Zidane menggunakan pidato terakhir Dillos (tangan kanan Leonidas, raja Sparta) sebagai sarana untuk memotivasi pemainnya. ”Kita harus berjuang untuk tim dan kehormatan kita.” Demikian salah satu petikan pidato Zidane.

Optimisme juga melanda Kota Madrid. Warga ibu kota Spanyol itu yakin betul bahwa Ramos dkk bakal juara. Pihak keamanan pun sudah menyiapkan skema pengamanan untuk mengantisipasi pesta perayaan juara fans Real.

”Saya tak pernah percaya yang namanya kutukan,” tandas Isco, gelandang Real yang mungkin diturunkan sebagai starter. ”Sejarah dengan menjadi juara beruntun, kami tinggal menyisakan satu langkah lagi,” tegasnya. ”Ini akan jadi motivasi kami. Saya lihat tim ini sedang baik-baik saja, feeling yang bagus. Sekalipun Juventus klub yang sulit ditaklukkan dan sangat kuat dalam bertahan, kami punya potensi untuk melawannya. Jangan khawatir, kami akan bermain untuk duodecima,” tuturnya.

Motivasi Juventus pun tak kalah tinggi. Terutama Gianluigi Buffon yang sudah pernah gagal dua kali. Kiper yang akrab disapa Gigi itu ingin mengakhiri penantiannya musim ini. ”Takut untuk final? Yang benar adalah Anda saat ini punya keberanian untuk mengalahkan rasa takut itu, dan saya selalu bisa untuk melakukannya,” koar Buffon. (ren/c10/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alves: Madrid Mengalahkan Juventus pada 1998 Dengan Gol Offside


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler