jpnn.com - Aplikasi video conference, Zoom, rupanya menerima untung ketika banyak negara memberlakukan work from home (WFH), dalam mencegah penyebaran corona.
Zoom dilaporkan sudah memiliki 200 juta pengguna harian.
BACA JUGA: Oppo Reno 10x Zoom RAM 12 GB Dijual Lebih Murah
CEO Zoom Eric S Yuan, mengakui bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan pengguna ketika banyak negara memberlakukan WFH.
Ia menilai, pada Desember 2019 lalu, perusahaan hanya memiliki 10 juta pengguna aktif harian
BACA JUGA: Oppo Reno 10x Zoom FC Barcelona Dibanderol Hampir Rp 13 Juta
"Pada bulan Maret tahun ini, kami melihat sudah lebih dari 200 juta peserta yang menggunakan aplikasi ini untuk melakukan perbicangan," kata Yuan seperti dilansir The Verge, Jumat (3/4).
Yuan mengatakan, piihaknya merasa terjekut dengan platform besutannya yang mendapatkan lonjakan pengguna lebih tinggi.
BACA JUGA: Hp Oppo Reno 10X Zoom Mulai Dijual, Harga Rp 12,9 Juta
“Kami kaget bahwa dalam hitungan minggu, setiap orang di dunia tiba-tiba bekerja, belajar, dan bersosialisasi dari rumah,” tegasnya.
Namun dengan lonjakan itu tidak membuat Yuan senang. Pasalnya, Zoom mendapatkan tantangan terbaru. Sebab sebelumnya, Zoom pernah diisukan memiliki masalah privasi dan keaman yang rentan.
Untuk itu, Yuan menjanjikan bahwa Zoom kini akan lebih berfokus pada masalah keamanan dan privasi data penggunanya.
”Selama 90 hari ke depan, kami berkomitmen untuk mendedikasikan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan memperbaiki masalah secara lebih baik dengan cara proaktif. Kami juga berkomitmen untuk transparan selama proses ini,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, Yuan akan merilis laporan yang transparan bagi para penegak hukum dan pemerintah terkait privasi data pengguna. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian