jpnn.com, JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla memberikan perhatian serius kepada gelandang Sriwijaya FC Zulfiandi.
Gelandang kelahiran Aceh 22 tahun silam ini selalu menjadi andalan Timnas Indonesia U-23 untuk Asian Games XVIII/2018.
BACA JUGA: Bali United vs Sriwijaya FC: Tak Mau Terjebak Kondisi Lawan
Terutama di empat pertandingan terakhir. Yakni, saat mengalahkan Singapura U-23 3-0 dalam partai uji coba pada 21 Maret di Singapura dan tiga pertandingan di PSSI Anniversary Cup 2018.
Bagusnya, gelandang bertahan Sriwijaya FC ini tidak hanya mengisi starting eleven. Tapi juga selalu tampil konsisten 90 menit di setiap pertandingan. Situasi itu memaksa gelandang bertahan yang sebelumnya menjadi opsi menepi. Sebut saja Hanif Sjahbandi, Asnawi Mangku Alam, dan Mohammad Arfan.
BACA JUGA: S-Man: Kami Tak Kaget Posisi Sriwijaya FC di Papan Tengah
Dikatakan Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23 Bima Sakti, Zulfiandi menjadi pilihan utama karena pertimbangan kualitas. Menurutnya Zulfiandi pemain dengan teknik bagus. Di kompetisi juga tampil reguler bersama klub.
“Itu yang membuat Coach Luis Milla mencoba dia," ungkap Bima.
BACA JUGA: Ketua Sriwijaya Mania pada Bonek: Kami Balas di Palembang
Selain itu, Zulfiandi juga memiliki kelebihan dalam transisi. Dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya sama bagusnya. “Dia sigap dan memiliki keputusan cepat dalam antisipasi setiap serangan," lanjutnya.
Adanya kontribusi yang diberikan selama 360 menit memakai jersey timnas, Bima mengakui, tim kepelatihan timnas puas dengan penampilannya. Dia cocok dipadukan dengan Hargianto. Chemistry-nya sudah ketemu. Mereka bersama-sama sejak di timnas
U-16. “Duetnya dengan Hargianto sudah menjadi komposisi tetap di lini tengah timnas untuk Asian Games," terangnya.
Sebagaimana diketahui, nama Zulfiandi sempat melambung saat memperkuat Timnas U-19 pada 2013. Ketika itu, dia bersama Evan Dimas dan Hargianto membawa timnas juara Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah itu, namanya meredup kala memperkuat Surabaya United pada 2014 dan 2015. Saat berbaju Bhayangkara United juga meredup.
Jarang main karena kalah bersinar dari Lee Yu Jun. Pada 2017 dia alami cedera yang memaksa istirahat semusim. Namanya kembali mencuat setelah gabung Sriwijaya FC 2018. Perekrutan Zulfiandi oleh Coach Rahmad Darmawan sempat dicap gambling karena Zulfiandi jarang main di musim 2017.
Sekarang, siapa sangka kepercayaan Coach Rahmad Darmawan dibayar lunas dengan penampilan total yang antarkannya kembali ke habitat di timnas Indonesia. (kmd/gsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga 1 2018: Persebaya Surabaya Ditahan Sriwijaya FC
Redaktur & Reporter : Budi