Zulkieflimansyah Penuhi Panggilan BK DPR

Bantah Ada Pemerasan di Rapat 1 Oktober

Senin, 26 November 2012 – 12:58 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR, Zulkieflimansyah, memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR, Senin (26/11) siang. Zulkieflimansyah dimintai keterangan terkait dugaan pemerasan Badan Usaha Milik Negara.

Zulkieflimansyah seperti dalam laporan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, disebut sebagai anggota DPR yang mencegah pemerasan terhadap PT Merpati Nusantara Airlines.

"Saya berterimakasih disebut mencegah pemerasan, sebagai orang biasa tentunya saya merasa tersanjung. Tapi ini harus saya sampaikan biar masyarakat tahu persoalan yang sebenarnya," kata Zulkieflimansyah, kepada wartawan, di gedung parlemen, di Jakarta, Senin (26/11).

Dijelaskan dia, pertemuan pada 1 Oktober dengan Direktur Utara Merpati yang baru itu adalah bersifat informal, untuk menunggu rapat dimulai. Sebagai pimpinan komisi tentunya menghormati tamu dan memersilahkan untuk menunggu dan mengobrol di ruang pimpinan sebelum rapat dimulai. Itu juga dilakukan ketika mengundang pihak-pihak lain seperti menteri-menteri.

Kemudian, kata dia, ada salah satu anggota DPR yang bertanya soal bisnis plan Merpati kepada Dirut yang baru itu. Ia menegaskan, pertanyaan soal bisnis plan itulah yang dimaknai sebagai pemerasan.

Menurutnya, rekan-rekannya seperti Saidi Butar-Butar, Linda Megawati dan Agung Ray dalam pertemuan informal itu tidak bicara sedikit pun, tapi malah disebut memeras. "Teman-teman seperti Saidi Butar-Butar, Linda Megawati, Agung Ray, adalah orang-orang yang dalam pertemuan informal itu tidak bicara sedikit pun. Kami terkejut nama itu beredar di publik sebagai orang yang memeras," katanya.

Ia mengatakan, ketika nama-nama itu beredar di publik pada masa reses, sangat memukul rekan-rekannya secara psikologis. Menurutnya, teman-temannya saat reses di daerah pemilihan ditanya apakah benar memeras BUMN. "Ini digunakan lawan politik, kompetitor untuk menjatuhkan kawan-kawan menjelang pemilu," ujarnya.

Zulkieflimansyah mengatakan, Dirut Merpati terlampau bersemangat memberi informasi kepada Menteri BUMN. Sayangnya, kata dia, Menteri BUMN tidak mengklarifikasi lagi laporan dari Dirut Merpati tersebut.

"Kalau ada salah seorang teman kami bertanya soal bisnis plan wajar, dia sebagai pimpinan komisi sebelumnya yang mengerti seluk beluk, wajar saja bertanya," katanya.

Zulkieflimansyah pun mengatakan, kalau dia dianggap mencegah pemerasan BUMN, itu berlebih-lebihan. Tegasnya, bukan tidak mau dipuji tapi ini terlalu dibesar-besarkan, seakan-akan dirinya mencegah pemerasan.

Ia mengatakan, jangan sampai hiruk pikuk isu ini menyengsarakan Merpati sebagai entitas yang sebenarnya perlu ditolong. Misalnya ada keinginan merpati untuk membangun sekolah pilot, lalu karena komisi XI jadi sakit hati lalu tidak akan mau membahasnya.

Lebih jauh Zulkieflimansyah meminta BK jangan membuat proses ini berlarut-larut, karena kasihan rekan-rekannya yang tidak tahu apa-apa tapi namanya disebut-sebut sebagai yang diduga memeras BUMN.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Anggap Gus-Soekirman Terberat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler