Zulkifli Hasan: Bangsa Ini Butuh Pemimpin Tegas dan Amanah

Kamis, 31 Mei 2018 – 11:30 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo, di sela acara buka bersama anggota KAHMI. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan menceritakan pada jaman dulu satu kapal berbendera VOC masuk ke perairan nusantara. Dampak dari masuknya kapal kayu itu disebut sangat luar biasa. "Indonesia dijajah selama 350 tahun," ujarnya di hadapan ratusan anggota KAHMI, saat buka puasa bersama di Jakarta, Rabu (30/5).

Dari sejarah masa lalu, Zulkifli Hasan mengandaikan bagaimana kalau yang datang orang satu pulau. Untuk menangkal sejarah masa lalu yang kelam dan tak terulang membuat Zulkifli Hasan menyebut bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tegas dan amanah. "Pemimpin yang mampu menegakkan kedaulatan bangsa," ujarnya.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Pejabat Negara Harus Teladani Agus Salim

Sebagai organisasi yang secara kuantitas dan kualitas bisa dibanggakan, Zulkifli Hasan yang juga merupakan alumni HMI, mengajak KAHMI untuk ikut menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa. Agar bangsa ini tak mudah diadu domba seperti pada masa lalu. "Peran KAHMI sangat dibutuhkan karena alumninya ada di mana-mana," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu dirinya senang menjadi tuan rumah buka puasa yang dihadiri 500 anggota KAHMI. "Kemarin kita buka puasa dengan alumni Menwa dan organisasi wanita Islam," paparnya.

BACA JUGA: Zulhasan dan ARB Dorong Tahun Politik yang Damai Berkualitas

Dalam buka puasa yang juga dihadirin Gubernur Jakarta Anies Baswedan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mantan Ketua DPR Akbar Tanjung, dan mantan Ketua MPR Amien Rais, pria asal Lampung itu mengajak pada semua untuk berdoa agar negeri ini tetap diberi kekuatan oleh Allah.

Sementara itu, dalam sambutan, Koordinator Presidium KAHMI Siti Zuhro mengatakan belakangan ini kita sebagai warga bangsa semakin terusik karena penegakan hukum dan keadilan yang tak kunjung tiba.

BACA JUGA: Cak Imin: Bandara Harus jadi Pendorong Kemajuan Desa

Untuk itu KAHMI harus kritis mencermati hal demikian. Sebagai salah satu elemen bangsa, dirinya mengajak KAHMI mampu menjadi penggerak dinamika bangsa. "Kita jangan tidur agar kita tak terlena," tegasnya.

Dia melihat proses kebangsaan yang terjadi tak sesuai dengan Empat Pilar MPR. "Untuk itu kita harus meluruskan agar republik ini tak menjadi bangsa yang lemah," tegas perempuan asal Jember, Jawa Timur, itu. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin: JaF Layak Ditiru Desa-desa Lain di Indonesia


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler