Zulkifli Hasan Bukan Tamu Gelap, Kok Disoraki di HUT PDIP

Jumat, 11 Januari 2019 – 06:18 WIB
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyayangkan sikap kader PDI Perjuangan yang menyoraki Ketua MPR Zulkifli Hasan di forum resmi peringatan HUT partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ke-46 itu.

Terlebih lagi perlakuan tidak menyenangkan itu dipertontonkan kader partai berlambang banteng moncong putih, di depan Presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, dan Megawati sendiri.

BACA JUGA: Tiga Kali, Zulkifli Hasan Disoraki Kader PDI Perjuangan

"Bang Zul diundang resmi oleh panitia HUT PDIP. Bukan tamu tak diundang, bukan tamu gelap," kata Viva merespons kejadian yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat tersebut.

Viva mengatakan kehadiran Zulkifli Hasam yang juga ketua umum PAN, adalah untuk menghormati Ketua Umum PDIP Megawati. Apalagi mereka sesama ketum parpol yang berkontestasi di pemilu.

BACA JUGA: Cerita Bu Mega soal Dialognya saat Disopiri Presiden Jokowi

"Saya menyayangkan atas sikap yang tidak patut dari warga PDIP kepada Ketum PAN. Dalam semua ajaran agama mana pun, jika ada tamu yang diundang dan datang, semestinya dimuliakan dan diberikan apresiasi. Tidak boleh dilecehkan," tutur Viva.

Politikus Senayan itu menambahkan, suasana kompetisi di pemilu adalah bagian dari proses politik dalam berdemokrasi.

BACA JUGA: Megawati Keluarkan Instruksi Tegas bagi Kader PDI Perjuangan

Meski berbeda pandangan politik dan pemikiran, tetapi harus saling menghormati sebagai saudara sesama kader bangsa.

Namun demikian, Viva mengagumi sikap Zulkifli yang merespons perlakuan kader PDiP. Mantan menteri kehutanan itu santai dan tersenyum saja disoraki di depan orang banyak di HUT PDIP.

Diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah menyampaikan permintaan maaf atas ulah kadernya tersebut. Menurut Viva, ketum partainya pun menerima dengan lapangan dada.

"Permintaan maafnya diterima dengan lapang dada. Semoga perbedaan pandangan politik, beda pilihan politik, tidak ditarik sebagai permusuhan. Menurut Bang Zul, pemilu adalah pertandingan persahabatan lima tahunan. Jadi harus diterima sebagai proses pendewasaan politik," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang HUT PDIP, Hasto Minta Maaf ke Warga Kemayoran


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler