Zulkifli Hasan: PAN Digerogoti Terang-Terangan

Rabu, 02 November 2016 – 11:44 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

jpnn.com - JAKARTA - Persaingan di pemilihan kepala daerah tampaknya memunculkan kompetisi yang kurang sehat.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkilfi Hasan bahkan menyebut persaingan pilkada menuju pemilu 2019 berlangsung sengit, sampai-sampai menjatuhkan calon yang diusung partainya.

BACA JUGA: Dituding Miliki Harta Rp 9 Triliun, SBY Marah Besar!

Zulkifli mengatakan hal itu saat membuka lokakarya legislator PAN se-Indonesia di Jakarta, Selasa (1/11) malam. Dia mengingatkan bahwa kompetisi akan berlangsung tidak mudah. "Mencermati perkembangan politik sekarang, ini kejam," kata Zulkifli.

Meski demikian Zulkifli menegaskan, persaingan yang kejam itu mudah diantisipasi. Misalnya dalam hal pilkada 2017, Zulkifli menyampaikan ada masalah tersendiri saat mengajukan calon.

BACA JUGA: Pengamanan 4 November, Polda NTT Kirim 200 Personel Brimob

"Misalnya ada incumbent gubernur dari PAN, mau maju lagi lalu jadi tersangka. Sekarang kita digerogoti terang-terangan," ujarnya.

Zulkifli menyatakan, hal semacam itu harus diantisipasi. Karena itulah, dirinya membentuk Komite Pemenangan Pemilu Nasional (KPPN).

BACA JUGA: Kasus Dahlan, Trimed: Aparat Hukum Jangan Jadi Alat Politik

Komite yang dipimpin oleh Hanafi Rais itu dipersiapkan untuk merekrut calon-calon legislatif yang berkualitas. "Untuk calon anggota DPR kita butuh 600, sekarang di DPP ada 150, masih butuh 450," ujarnya.

Dari jumlah itu, setidaknya dibutuhkan 250 caleg perempuan. Di sinilah pentingnya KPPN dibentuk secara dini, agar nantinya tidak sembarangan merekrut caleg perempuan.

"Kalau tidak siap, nanti asal rekrut, istrinya, anaknya, keponakannya. Oleh karena itu harus disiapkan dengan baik," ujarnya.

Untuk mempersiapkan itu, KPPN akan melakukan monitoring setiap minggu dalam perekrutan caleg. Setiap DPW diminta kesiapannya dalam hal perekrutan itu. Namun, jika sampai berkali-kali pemanggilan, daerah tidak siap caleg, maka DPP akan mengambil keputusan.

"Demi kebesaran partai kita tukar. Partai ini bukan soal pribadi. Bukan soal suka tidak suka, yang terbaik untuk PAN kita ambil," ujarnya.

Terkait dengan tema lokakarya, yakni pemenangan pemilu di era digital, Zulkifli mengingatkan era digital tak terhindarkan lagi.

Karenanya, politikus yang kini memimpin MPR RI itu memerintahkan setiap kader PAN untuk bisa menguasai media sosial. "Kita semua harus bisa mempromosikan dengan baik, orang yang tidak mengikuti perkembangan teknologi, siap-siap menjadi korban," tandasnya.(bay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pose Anti-mainstream Bu Susi, tuh...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler