Zulkifli, Mengabdi Seperempat Abad jadi Masinis

Selasa, 01 Oktober 2019 – 18:10 WIB
Masinis KAI Daop 2 Bandung, Zulkifli Z. Foto dok KAI

jpnn.com, JAKARTA - Pengabdian untuk negeri bisa dilakukan lewat berbagai cara. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Zulkifli Z, masinis KAI Daop 2 Bandung. Masinis senior berumur 55 tahun, yang akan menyelesaikan tugas mulianya dan pensiun pada tahun ini. Mengabdi selama 24 tahun, dengan tulus Zulkifli mengantar dan memastikan para penumpang kereta selamat ke stasiun tujuannya.

Sebagai seorang masinis, Zulkifli memiliki tanggung jawab yang besar untuk keselamatan penumpang yang dibawanya. Karena itu, perlu waktu yang panjang bagi seorang masinis sebelum dirinya benar-benar bisa mengendarai kereta. 
Dibutuhkan sekitar 2000 jam terbang sebelum akhirnya Zulkifli bisa menjadi masinis.

BACA JUGA: Warga Bongkar Palang Besi Penutup Jalan di Perlintasan Kereta Api

Menjadi masinis memiliki konsekuensi tersendiri bagi dirinya. Ya, Zulkifli tidak memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Bahkan, Zulkifli harus rela melewatkan momen penting bersama keluarganya, demi mengantar para penumpang. 

Meskipun begitu, dia merasa senang bisa membawa para penumpang sampai dengan selamat di stasiun tujuannya.

BACA JUGA: Pengalaman Unik Hasto saat Berpidato di Bawah Jembatan Rel Kereta Api

“Sebelum berangkat semua kru dikumpulkan. Baik masinis, asisten masinis, kondektur, dan lainnya. Setelah itu, apel terlebih dahulu dan berdoa bersama. Kami tulus melayani,” tutur Zulkifli. 

Kecintaan Zulkifli terhadap kereta api ternyata menurun kepada anak perempuannya. Saat ini anak bungsu Zulkifli sudah menjadi staf administrasi di Kantor Pusat KAI, Bandung. 

Anak masinis senior ini akan melanjutkan perjuangan sang ayah untuk mengabdi di dunia perkeretaapian Indonesia. Diakui Zulkifli, dari hasil keringat menjadi masinis, dia dapat menyekolahkan dua orang anaknya hingga bergelar sarjana.

Setelah masa baktinya selesai, Zulkifli menuturkan bahwa dirinya ingin beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Bagi kakek satu orang cucu ini, setiap momen yang pernah dilalui, apapun bentuknya, patut disyukuri. 

“Saat pensiun nanti yang akan dirindukan adalah momen kebersamaan, bercanda dengan sahabat seperjuangan saya,” ujarnya. 

Cerita Zulkifli hanya salah satu dari sekian banyak cerita, selama 74 tahun KAI mengabdi untuk negeri, KAI percaya telah banyak cerita dan momen yang terjadi di kereta api. 

KAI mengajak masyarakat untuk juga membagikan kisahnya bersama kereta api melalui #KAIPunyaCerita. Sebagai bentuk apresiasi bagi pengguna setia, ada hadiah total jutaan rupiah untuk cerita terbaik.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler