jpnn.com, JAKARTA - Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif bertemu dengan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Kamis (10/8) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Pertemuan ini untuk membagi tugas dalam rangka penguatan Pancasila agar kedua lembaga ini tidak tumpang tindih dalam menjalankan tugas-tugasnya.
BACA JUGA: Ketua MPR: Kalau Mau Sukses, Doa Ibu Kuncinya
Ketua MPR Zulkifli Hasan berharap UKP-PIP yang dibentuk presiden ini kuat dan kokoh.
“UKP-PIP ini diharapkan menyiapkan hal-hal yang fundamental sehingga MPR hanya menjalankan perintah undang-undang yaitu sosialisasi Pancasila," kata Zulkifli.
BACA JUGA: Ketua MPR: Kalau Mau Sukses, Ibu Kuncinya
Menurut dia, tugas UKP-PIP berbeda dengan MPR. Dia menjelaskan, MPR memberikan sosialisasi kepada masyarakat umum dengan bahan yang disiapkan. Sehingga penyampaiannya lebih mudah. Sedangkan UKP-PIP bukan untuk mensosialisasikan Pancasila secara umum. Namun, menyiapkan pelatihan kepada manggala-manggala di masing-masing lingkungan seperti rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT).
Menurut Zulkifli, UKP-PIP melakukan hal yang lebih mendasar lagi. UKP-PIP menatar pelatih. Kemudian, pelatih itu memberikan penataran kepada masyarakat umum. Ini merupakan tugas membangun karakter bangsa.
BACA JUGA: Perjalanan Hidup Zulkifli Hasan, dari Pesan Ayah Sampai Ketua MPR
“UKP menyiapkan Pancasila sebagai ilmu yang berkembang. Nah, itu tugas yang perlu duduk lama dan berat kemudian memberikan penataran," kata ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Ketua UKP-PIP, Yudi Latif mengatakan ingin berkonsultasi dengan MPR yang sudah berpengalaman sosialisasi empat pilar. "Ini agar tidak over lapping karena anggaran negara terbatas,” kata Yudi.
Menurut dia, koordinasi perlu dilakukan agar tidak ada tumpang tindih UKP-PIP dan MPR. "Oleh karena itu apa yang sudah dijalankan oleh MPR jalan terus, sedangkan kami mengambil porsi yang belum dijalankan oleh MPR," ujarnya.
Menurut Yudi lagi, apa yang dilakukan UKP lebih terstruktur dan terencana. Sehingga Pancasila benar-benar menjadi karakter bagi masyarakat dan penyelenggara negara.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Pancasila Sudah Final, Sekarang Saatnya Implementasi
Redaktur : Tim Redaksi