jpnn.com, SAMARINDA - Aksi nekat Zulkifli (30) membuat geger warga bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Lambung Mangkurat, Pelita, Samarinda Ilir, Kaltim.
Kehebohan itu bermula ketika Zulkifli tiba-tiba lari ketakutan dan melompat-lompat di antara kapal yang sedang tambat di tepian sungai.
BACA JUGA: Pacar Ogah Tanggung Jawab, Siswi SMP Hamil 6 Bulan Diikat, Ditenggelamkan Hidup-hidup ke Sungai
Lantas, Zulkifli langsung melompat ke sungai dan tidak muncul lagi ke permukaan. Diduga Zulkifli tidak bisa berenang sehingga tenggelam.
Melansir Samarinda Pos, sebelum nekat terjun ke sungai Zulkifli terlihat berada di bawah Jembatan Lambung Mangkurat, sekira pukul 13.30 Wita.
BACA JUGA: Edi Santoso, Tahanan Ditresnarkoba Meninggal Dunia
“Tadi itu saya lagi goreng ayam, terus lihat dari jendela ada orang lompat-lompat kapal terus terjun ke air,” ungkap Rinda (30), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian sekitar 10 meter.
Sebelum terjun, lanjut Rinda, Zulkifli terlihat sangat ketakutan seperti dikejar-kejar seseorang.
BACA JUGA: Eksan Aji Saputra Hilang Misterius Usai Mandi Sungai Grogolyudan
“Pas jatuh itu sempat timbul, terus kepalanya berbalik kayak minta pertolongan gitu. Terus tenggelam lagi, baru hilang sudah tidak muncul lagi,” kata Rinda menambahkan.
Perisitiwa heboh itu mendorong sejumlah relawan dan warga melakukan pencarian. Belasan perahu disiagakan, dua jam berselang tim Basarnas bersama Polairud Polresta Samarinda dan Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda tiba di lokasi.
“Kami sedang melakukan upaya pencarian dengan radius 50 meter dari titik awal korban dilaporkan tenggelam. Ada unit penyelam juga turut serta," kata Kepala Unit Siaga Basarnas Samarinda Riqi Efendi.
“Informasi yang kami terima korban bernama Zulkifli alias Kifli dan berusia sekitar 30 tahun. Korban tenggelam juga diinformasikan melompat setelah adanya pengejaran (aparat, Red),” bebernya.
Disinggung mengenai kasus apa yang membuat korban dikejar pihak kepolisian, Riqi mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
“Kami belum tahu pasti kasusnya seperti apa. Cuma itu berdasarkan informasi di lapangan yang kami dapatkan,” jawabnya. (kis/beb)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha