100 Mahasiswa Ikuti Pendidikan Bela Negara di Batu Malang
jpnn.com, MALANG - Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode Pendidikan Bela Negara yang berlangsung 17 - 20 November 2017 di Kota Wisata Batu Malang, Jawa Timur, Ahad (19/11), memasuki babak penerapan nilai-nilai Empat Pilar melalui permainan atau games.
Kegiatan ini yang dikenal dengan nama outbound ini berlangsung di lapangan Singhasari Resort Kota Batu Malang, Jawa Timur.
Peserta sebanyak 100 orang mahasiswa anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari 22 perguruan tinggi se Jawa Timur itu harus mengikuti empat jenis permainan, yaitu: Kibarkan Benderamu, Roda Perjuangan, Engrang Segitiga, dan Api Semangat. Untuk melaksanakan para mahasiswa dibagi ke dalam lima kelompok, yakni: gotong royong, musyawarah, kesejahteraan, keadilan, persatuan.
Semua game yang diikuti para peserta mengandung nilai-nilai Empat Pilar. Untuk bisa sukses dalam setiap permainan, masing-masing kelompok harus bisa menerapkan nilai-nilai yang mereka peroleh selama mengikuti materi di kelas. Mulai dari kerja sama tim, strategi, patuh pada pimpinan, hingga menjunjung tinggi sportivitas. Setiap game dinilai oleh juri yang terdiri dari Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Tugiyana, Kepala Biro Keuangan Maifrizal, dan Kabag Set Fraksi/ Kelompok di MPR Usep Supriatna.
Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Tugiyana, selaku pelaksana dan penanggung jawab kegiatan ini menilai, kegiatan sosialisasi dengan metode Pendidikan Bela Negara di Kota Wisata Batu Malang ini secara umum berjalan cukup bagus. "Kondisi para peserta secara keseluruhan berada dalam keadaan sehat walafiat, dan semangat generasi mudanya cukup tinggi," ungkap Tugiyana.
Dilihat dari sudut pemahaman nilai-nilai Empat Pilar ada peningkatan dibanding sebelum mereka mengikuti sosialisasi.
Tugiyana berharap, setelah para Menwa ini memahami nilai-nilai Empat Pilar, untuk selanjutnya para anggota Menwa ini melakukan di lingkungan kampusnya, di lingkungan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. "Agar pemahaman nilai-nilai Empat Pilar ini lebih meluas lagi," kata Tugiyana.
Seluruh kegiatan ditutup Minggu malam (19/11). (adv/jpnn)